Berita / Sumatera /
Bawa Sejumlah Tuntutan, Masyarakat Sihapas Barumun Geruduk Perusahaan Sawit
Mahasiswa dan masyarakat berunjuk rasa di PT TAS di Desa Gulangan. Foto: Humas Polres Palas
Sibuhuan, elaeis.co – Puluhan mahasiswa dan masyarakat yang mengatasnamakan Koalisi Aksi Mahasiswa Masyarakat Sihapas Barumun (KAMI SABAR) melakukan aksi unjuk rasa di perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Tunas Agro Sejati (TAS) di Desa Gulangan, Kecamatan Sihapas Barumun, Kabupaten Padang Lawas (Palas), Sumatera Utara.
Selain Himpunan Mahasiswa Eks Barteng, unjuk rasa diikuti perwakilan masyarakat Desa Ujung Tanjung Morang, Desa Silenjeng, dan Desa Gulangan, Kecamatan Sihapas Barumun. Sementara dari pihak perusahaan yang menerima pengunjuk rasa tampak Manajer PT TAS, N Johanes Pardede, Asisten PT TAS, Joko Simamora, dan Humas PT TAS, C Simbolon.
Polsek Barumun Tengah melakukan penggalangan atau pengamanan kegiatan unjuk rasa tersebut. Pengamanan dipimpin langsung oleh Kapolsek Barumun Tengah, AKP Elimawan Sitorus MH didampingi Kanit Intelkam Aipda Rudi K Siregar. Ikut melakukan pengamanan yakni Anggota Koramil 10 Binanga/Barteng,
Elimawan mengatakan, unjuk rasa dilakukan pihak mahasiswa dan masyarakat untuk menyampaikan tuntutan kepada manajemen PT TAS agar memperbaiki jalan yang digunakan kendaraan operasionalnya. “Karena statusnya adalah jalan umum yang banyak dipergunakan masyarakat,” jelasnya dalam rilis Humas Polres Palas dikutip elaeis.co, Senin (17/2).
Mahasiswa Eks Barumun Tengah juga meminta perusahaan tersebut agar mengutamakan pekerja lokal dari masyarakat sekitar kebun, khususnya Kecamatan Sihapas Barumun. “Massa juga meminta PT TAS transparan dan segera merealisasikan dana tanggung jawab sosial atau CSR sesuai dengan perudang-undangan yang berlaku,” sambungnya.
Tuntutan lainnya adalah agar perusahaan mematuhi aturan lingkungan hidup tentang perlindungan daerah aliran sungai (DAS). “Mereka juga meminta perusahaan agar menyediakan lahan plasma sawit untuk masyarakat Desa Tanjung Morang, Desa Silenjeng, dan Desa Gulangan sebagai masyarakat yang menjual tanah Kepada PT TAS,” bebernya.
Menanggapi aksi mahasiswa tersebut, mewakili pihak PT TAS, Johanes Pardede mengajak masyarakat untuk berkerja sama dalam proses perbaikan jalan. “Kami akan bertanggung jawab merawat dan membangun jalan dengan melakukan penimbunan sirtu atau batu di jalan yang rusak,” sebutnya.
Dia juga menegaskan bahwa PT TAS selalu mengutamakan pengangkatan karyawan dari masyarakat sekitar kecamatan Sihapas Barumun. Sedangkan untuk masalah dana CSR, menurutnya, sudah diberikan kepada masyarakat Desa Gulangan, Desa Tanjung Morang, dan Desa Silenjeng, secara berkala setiap 4 bulan dan berkordinasi dengan aparat desa.
“Terkait masalah kebun plasma, perusahaan akan mengganti rugi seluruh lahan kelapa sawit yang saat ini menjadi milik PT TAS. Dan untuk kebun plasma, lokasinya adalah lahan masyarakat yang berdekatan dengan kebun inti,” jelasnya.
Untuk mengamankan unjuk rasa itu, pihak Polri sudah terlebih dahulu berkoordinasi dengan semua pihak dalam pengamanan yang dikerahkan ke lokasi. Selama unjuk rasa berlangsung, suasana tetap aman dan kondusif. Massa mahasiswa dan masyarakat membubarkan diri dengan tertib dan terkendali setelah tuntutannya ditanggapi dengan baik oleh pihak PT TAS.







Komentar Via Facebook :