https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Batal Jadi Polwan, Gadis Cantik ini Jadi Warga SAD Pertama yang Lulus Sekolah Perawat

Batal Jadi Polwan, Gadis Cantik ini Jadi Warga SAD Pertama yang Lulus Sekolah Perawat

Kurnia (dua dari kiri) di sela acara pemasangan topi dan ucap janji lulusan Poltekkes Kemenkes Jambi. foto: dok. PT SAL


Jambi, elaeis.co - Kurnia, warga Suku Anak Dalam (SAD) dari kelompok Temenggung Nangkus di Desa Bukit Suban, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, berhasil menorehkan sejarah. Dia menjadi warga SAD pertama yang lulus sekolah perawat.

Perjalanan yang dilaluinya untuk menempuh pendidikan tergolong berat. Salah satunya karena aturan adat yang melarang perempuan SAD sekolah jauh dari orang tua. Untungnya dia mendapat dukungan kuat dari keluarga terutama ayahnya, Nugrah.

Namun dukungan moral dari orang tua tak cukup bagi Kurnia, pendidikan tinggi membutuhkan biaya yang sangat besar. Nasib baik, perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Sarolangun, PT Sari Aditya Loka (SAL), menyediakan beasiswa dan Kurnia berhasil menjadi salah seorang penerimanya.

Anak usaha PT Astra Agro Lestari Tbk itu kemudian membiayai pendidikan Kurnia di Poltekkes Kemenkes Jambi hingga menyandang gelar Ahli Madya Keperawatan. "Rasa terima kasih saya tak cukup bila diungkapkan lewat lisan, intinya saya merasa sangat bersyukur dan bangga," kata Kurnia dalam keterangannya yang didapatkan elaeis.co, Kamis (15/2).

Sebenarnya perawat bukanlah cita-cita Kurnia. Dari kecil dia ingin menjadi polwan. Namun lagi-lagi dia terbentur masalah biaya. "Harus ikut bimbel dulu," ungkapnya.

"Manajemen PT SAL menyarankan sekolah dulu jadi perawat. Ini pilihan yang sulit mengingat kondisi keluarga serta kebutuhan finansial," tambahnya.

Kurnia akhirnya mengikuti saran itu dan sangat menyukuri keputusannya. "Beasiswa yang diberi korporasi punya makna lebih besar. Orang tua juga bisa hidup dengan tenang tanpa harus khawatir soal biaya pendidikan," ucapnya.

"Beasiswa dan gelar perawat ini merupakan anugerah dan hadiah paling berharga yang pernah Kurnia terima. Mudah-mudahan ini menjadi motivasi bagi warga SAD untuk semakin terbuka dan melangkah maju," sambungnya.

Slamet Riyadi, Asisten CSR PT SAL, mengaku ikut gembira saat menghadiri acara pemasangan topi dan ucap janji lulusan Program Studi D-III Keperawatan dan Sarjana Terapan Keperawatan Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jambi di Bumi Pasundan Convention Center 5 Februari lalu. Acara tersebut dihadiri sebanyak 231 mahasiswa, salah satunya Kurnia.

"PT SAL berkomitmen tinggi pada pendidikan masyarakat SAD. Alhamdulilah bukti nyata telah kita lihat bersama. Semoga ini menjadi semangat untuk anak-anak SAD lainnya. Perusahaan siap support, menyongsong masa depan cerah bagi SAD," tukasnya.

Dia menambahkan, selama menempun pendidikan, Kurnia mendapat dukungan penuh dari PT SAL. Tidak hanya bantuan finansial, tetapi juga pendampingan dan motivasi untuk mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi oleh pelajar dan mahasiswa SAD.

Sang ayah, Nugrah, mengaku sangat bangga melihat putrinya. Prestasi Kurnia menurutnya menjadi simbol harapan bagi anak-anak warga SAD. "Pendidikan adalah kunci untuk mengubah nasib," tegasnya.

"Saya sangat senang dan bahagia, saya ingin anak saya bahagia dan maju. Saya akan dukung terus biar anak saya bisa jadi contoh dan bisa mengabdi di masyarakat khususnya di masyarakat SAD. Dia harus maju dari anak SAD yang lain, saya bangga,” imbuhnya.

Direktur Poltekkes Kemenkes Jambi, Dr Rusmimpong, juga memberikan apresiasi atas kontribusi PT SAL dalam mendukung pendidikan dan membuka pintu bagi masyarakat SAD untuk meraih mimpi mereka. Dia berharap jejak Kurnia diikuti oleh anak-anak warga SAD lainnya.

"Kami sangat mengapresiasi komitmen tinggi PT SAL dalam mencetak sejarah dengan mendukung pendidikan masyarakat SAD untuk meraih masa depan yang lebih baik," ujarnya.

Dia juga menekankan bahwa keberhasilan Kurnia bukan hanya prestasi individu, tetapi juga hasil dari kolaborasi yang kuat antara sektor swasta, lembaga pendidikan, dan masyarakat lokal. PT SAL tidak hanya memberikan harapan pada Kurnia, tetapi juga membuka peluang baru bagi generasi SAD berikutnya.


 

Komentar Via Facebook :