Berita / Serba-Serbi /
Batal Buka Kebun Sawit 7 Hektar, Pria ini Malah Terancam 15 Tahun Penjara
Tersangka SB (kanan) dan lahan yang dibakarnya untuk kebun sawit. foto: ist.
Sampit, elaeis.co - Personel Polsek Jaya Karya, mengamankan seorang pelaku pembakar lahan di Jalan Trans Handil Sohor Rt. 015 Rw. 004 Desa Handil Sohor, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalteng.
Kapolsek Jaya Karya AKP Supriyono SH mengatakan, penangkapan pria berinisial SB itu berawal dari terdeteksinya 6 hotspot di Desa Handil Sohor. Tim Pos Lapangan (poslap) Karhutla Mentaya Hilir Selatan lantas diinstruksikan melakukan pengecekan ke titik koordinat yang diduga sebagai lokasi karhutla.
Ternyata di titik yang berada di Desa Handil Sohor benar merupakan lokasi karhutla. Tim Poslap lantas melakukan penyisiran dan bertemu dengan pelaku di sekitaran TKP.
"Setelah dimintai keterangan, dia mengakui perbuatannya. Dia dengan sengaja yang membakar rumput ilalang di lahan tersebut menggunakan korek api mancis," katanya, kemarin.
Pria berumur 50 tahun itu masih menjalani pemeriksaan. "Adapun pasal yang disangkakan yaitu Pasal 187 huruf 2e KUHP dengan ancaman pidana 15 tahun penjara,” sebutnya.
Tersangka sendiri mengaku hendak membuka kebun sawit seluas 7 hektare di lokasi tersebut. Dia mengaku tahu kalau daerah itu merupakan kawasan gambut. "Saya tahu tidak boleh membakar. Baru sekali ini saya lakukan," katanya.
Sementara itu, Kapolres Kotim AKBP Sarpani MM menyebut bahwa lahan yang dibakar pelaku pada l9 Agustus 2023 lalu telah berhasil dipadamkan. "Sudah dipasang garis polisi, sama seperti lahan terbakar lainnya di Kotim,” ucapnya.
"Di Kotim ada 41 lokasi karhutla yang dipasang garis polisi. Diantaranya di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kota Besi, Antang Kalang, dan Mentaya Hulu," tambahnya.
Menurutnya, Polres Kotim terus memaksimalkan upaya pencegahan dan penanganan karhutla. Diantaranya dengan melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan, patroli di berbagai lokasi rawan, dan kegiatan represif terhadap para pembakar lahan.
"Kami juga terus memantau hotspot. Polres Kotim telah memasang monitor khusus di Ruang Lobi Polres Kotim yang difungsikan untuk melihat perkembangan hotspot melalui aplikasi Sipongi dan aplikasi NASA," imbuhnya.







Komentar Via Facebook :