https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Baru Seperempat Kebun Sawit Tak Produktif yang Sudah Diremajakan

Baru Seperempat Kebun Sawit Tak Produktif yang Sudah Diremajakan

Ilustrasi peremajaan sawit (Int.)


Jakarta, Elaeis.co - Baru Seperempat Kebun Sawit Tak Produktif yang Sudah Diremajakan

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara menyatakan ribuan hektar perkebunan kepala sawit di daerah itu tidak produktif karena telah berusia di atas 25 tahun dan sebagian tanaman dari bibit tidak bermutu.

Kepala Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara, Lilis Indriansyah, mengatakan, total perkebunan sawit yang tidak produktif mencapai 8.682,5 hektar.

"Ribuan hektar tanaman sawit tersebut tidak produktif karena berusia di atas 25 tahun serta tidak berbuah karena bibit yang ditanam tidak bagus atau kurang bermutu," katanya, dikutip Antara.

Menurut Lilis, tanaman kelapa sawit yang tidak produktif tersebut secara bertahap sudah diusulkan untuk di-replanting melalui Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang dibiayai pemerintah pusat.

"Sejak tahun 2019, tanaman kelapa sawit di Kabupaten Aceh Utara yang sudah diremajakan mencapai 3.080 hektar. Yang belum, akan kami usulkan secara bertahap," bebernya.

Dia mengakui luas perkebunan sawit rakyat yang telah diremajakan tersebut masih jauh dari target yang telah diusulkan oleh Pemkab Aceh Utara.

Untuk tahun anggaran 2021, katanya, Pemkab Aceh Utara mengusulkan 2.500 hektar kebun sawit yang akan diremajakan. Namun hingga saat ini yang sudah terealisasi baru sekitar 400 hektar yang tersebar di 10 lokasi.

"Selain tanaman sawit berusia di atas 25 tahun, program replanting juga dilakukan untuk tanaman yang produktivitasnya kurang dari 10 ton per hektar dalam setahun," jelasnya.

Selain program replanting, petani juga mendapatkan bantuan sarana dan prasarana serta bantuan untuk anak-anak petani dalam kerangka pendanaan Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Peremajaan atau replanting tanaman sawit ini adalah program hibah untuk para petani dengan bantuan berkisar Rp 25 juta hingga Rp 30 juta per hektar.
 
"Program PSR ini bertujuan membantu petani. Sebab, meremajakan tanaman kelapa sawit membutuhkan biaya besar," ucapnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :