Berita / Sumatera /
Banyak PKS Tak Peduli Umur Tanaman, TBS Dihargai Sama Rata
Hasil panen petani dibongkar di PKS dan akan diolah menjadi CPO. foto: MC Bengkulu Selatan
Bengkulu, elaeis.co - Petani kelapa sawit di Bengkulu rugi karena pabrik kelapa sawit membeli tandan buah segar (TBS) tidak sesuai dengan aturan.
Pengamat pertanian Bengkulu, Prof Dr Zainal Muktamar, mengatakan, harga TBS kelapa sawit di Bengkulu di tingkat pabrik saat ini minimal Rp 1.904/kg. Anehnya, harga itu berlaku sama rata berapa pun usia tanaman kelapa sawit.
Hal ini berarti bahwa petani yang punya tanaman berusia di atas 10 tahun yang memiliki tingkat rendemen di atas 20 persen tidak mendapatkan harga yang seharusnya di atas Rp 2.300/kg.
Zainal meminta pabrik kelapa sawit (PKS) memberikan harga TBS kelapa sawit yang sesuai dengan klasifikasi umur tanaman kelapa sawit.
"Setiap penetapan harga TBS kelapa sawit itu kan ada klasifikasi harga berdasarkan umur tanaman. Harusnya PKS mengikuti standar harga itu," kata Zainal, Rabu (15/2).
Menurutnya, di Bengkulu masih banyak PKS tidak peduli dengan daftar harga TBS kelapa sawit yang ditetapkan oleh tim penetapan harga yang ditunjuk pemerintah.
"Di Bengkulu, PKS masih menetapkan harga TBS kelapa sawit secara sepihak, klasifikasi umur tanaman kelapa sawit tak diperhitungkan," tuturnya.
Menurutnya, praktik seperti itu merugikan petani kelapa sawit. "Tak benar kalau tanaman yang sudah berusia di atas 10 tahun disamakan dengan harga tanaman yang baru berumur 3 tahun. Tidak adil, secara spesifikasi saja tingkat rendemennya sudah beda," tukasnya.
Petani kelapa sawit di Bengkulu, Riswandi, menilai pemerintah daerah tidak seperti tidak ambil pusing dengan kecurangan yang dilakukan PKS terhadap petani.
"Rata-rata harga TBS kelapa sawit di sini tidak sesuai dengan aturan. Petani kesulitan untuk menghidupi keluarganya karena harga TBS yang rendah. Tapi pemda seperti tak memperhatikan kesejahteraan petani kelapa sawit di Bengkulu," tutupnya.







Komentar Via Facebook :