https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Banyak Faktor Harga Sawit Aceh Rendah, Diantaranya Sistem Panen Tidak Tepat

Banyak Faktor Harga Sawit Aceh Rendah, Diantaranya Sistem Panen Tidak Tepat

Tandan buah sawit segar kelapa sawit.(Dok)


Aceh, elaeis.co - Memiliki kebun kelapa sawit yang cukup luas, namun harga tandan buah segar di Provinsi Aceh justru dinilai belum maksimal. Ini dipengaruhi berbagai faktor.

Ketua Apkasindo Aceh, Netap Ginting menjelaskan persoalan harga TBS memang selalu menjadi perbincangan serius bagi petani sawit. Pertama lantaran PKS masih enggan menetapkan harga penetapan sesuai keputusan dinas perkebunan.

"Ya alasannya banyak, salah satunya terkait kemitraan," ujarnya kepada elaeis.co beberapa waktu lalu.

Harga penetapan Disbun Aceh, diklaim hanya berlaku untuk petani plasma ataupun petani mitra. Padahal di provinsi berjuluk Serambi Mekkah itu, 98 % adalah petani swadaya selebihnya adalah petani plasma 

"Kalau dari sisi rendemen yang menjadi alasan, April lalu telah diumumkan bahwa usia tanam tiga tahun angkanya sudah 16% . Sedangkan untuk usia 10-20 tahun angkanya sudah 21,87 %. Jika dikalikan dengan harga CPO saat ini, maka setidaknya harga sawit di Aceh sudah Rp3.200/kg. Sayangnya saat ini masih sekitar Rp2.900/kg," paparnya.

Disamping itu, sistem panen yang kurang tepat juga menjadi alasan mengapa harga sawit di Aceh rendah. Mayoritas petani kelapa sawit Aceh, memanen kelapa sawitnya dengan buah yang masih mengkal. Sehingga belum sesuai dengan kebutuhan PKS, akhirnya dibeli dengan harga rendah.

"Petani memang butuh edukasi, butuh binaan untuk kelapa sawit berkelanjutan. Pemerintah seharusnya peka terhadap kondisi ini, sebab ini tugas pemerintah. Bukan hanya saat panen namun juga langkah untuk bermitra dengan PKS," tandasnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :