Kalbar, elaeis.co - Musim hujan memang menjadi momok bagi para petani kelapa sawit yang memiliki kebun di wilayah dataran rendah. Sebab jika memasuki musim penghujan, kebun kelapa sawit pasti akan terendam banjir.

Seperti yang terjadi di empat kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat yakni Kabupaten Sanggau, Melawi, Sintang, dan Sekadau yang terendam banjir.

Tidak hanya pemukiman warga, kebun sawit pun ikut tergenang air akibat banjir di empat kabupaten itu.

Intensitas hujan yang tinggi dan lokasi kebun yang berada di pinggiran sungai menjadi penyebab musibah tersebut. Jika sungai meluap, kebun kelapa sawit milik petani rata-rata digenangi air banjir dan bisa berlangsung hingga 2 bulan.

"Ini sudah lumrah terjadi jika musim penghujan datang. Rata -rata memang akibat intensitas curah hujan yang tinggi," kata Sekretaris DPD APKASINDO Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar), Mahathir Muhammad kepada elaeis.co, Rabu (12/10).

Tentu kondisi ini mengganggu proses sirkulasi produksi kebun kelapa sawit. Mulai dari pemanenan hingga pengangkutan tandan buah segar (TBS) ke pabrik kelapa sawit (PKS).

"Biasanya akibat banjir ini jalan mulai rusak. Akibatnya pengangkutan TBS terganggu dan biaya angkut semakin tinggi," ujarnya.