Koba, elaeis.co - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terus menggenjot program integrasi sawit-sapi (ISS).

Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman mengatakan, program ISS dijalankan dalam rangka meningkatkan produksi tandan buah segar (TBS) sawit dan populasi hewan ternak sapi di daerah itu.

Saat ini program ISS tengah dikembangkan di Kecamatan Sungai Selan dengan melibatkan petani sawit dan peternak setempat.

"Ada satu hamparan kebun sawit di Kecamatan Sungai Selan yang dikelola para petani yang menjadi percontohan program ISS," jelasnya melalui keterangan resminya belum lama ini.

Dia mengklaim sistem ISS ini sangat tepat dikembangkan para peternak dan petani untuk menekan biaya pakan dan pupuk. "Konsepnya adalah menggembalakan ternak di kebun sawit tanpa mengurangi aktivitas dan produktivitas tanaman," jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Bangka Tengah Sajidin menambahkan, integrasi sawit-sapi merupakan pola yang tepat dan menguntungkan peternak sapi dan petani. "Limbah perkebunan seperti pelepah sawit dimanfaatkan untuk pakan ternak, sedang kotoran dan urin sapi dijadikan untuk pupuk tanaman," paparnya.

Dia meminta para petani dan peternak di Sungai Selan terus mempelajari ilmu pola integrasi sawit-sapi dari para penyuluh yang sudah berpengalaman. "Mindset petani dan peternak harus diubah dari pola tradisional menjadi modern, bisa menerima perubahan dan perkembangan teknologi," ucapnya.

"Kita ingin proyek pencontohan ini berhasil sehingga semakin banyak petani dan peternak yang akan ikut memelihara sapi di kebun sawit dengan pola ISS," tambahnya.