Berita / Nusantara /
Badan Usaha Milik GP Ansor Sukses Ekspor Minyak Residu Sawit ke Tiongkok
Pelepasan pengiriman minyak residu sawit ke Tiongkok oleh pengurus GP Ansor. foto: ist.
Jakarta, elaeis.co – Gerakan Pemuda (GP) Ansor melalui badan usahanya, Badan Usaha Milik Ansor (BUMA), mengukir langkah strategis dengan melepas pengiriman 10 ribu ton minyak residu sawit ke Tiongkok.
Pelepasan ini dilakukan melalui anak perusahaan BUMA, PT Energi Residu Indonesia (Erindo), di kampus UIN Raden Intan, Lampung, sekaligus menandai kiprah GP Ansor menembus pasar energi global.
Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, Addin Jauharudin, menyatakan bahwa langkah ini bukan sekadar seremoni, tetapi simbol nyata peran Ansor dalam membangun kekuatan ekonomi strategis yang berkelanjutan.
“Pelepasan minyak residu sawit ini adalah simbol dari kerja nyata, bukan retorika. Kami ingin Ansor hadir dan memimpin dalam sektor-sektor masa depan bangsa,” tegas Addin, Senin (9/6).
Langkah ini diperkuat dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Erindo dan perusahaan asal Tiongkok, Chongqing One Oath Co. Ltd., dalam rangka memperluas kemitraan internasional untuk distribusi dan pengelolaan minyak residu sawit.
PT Erindo sendiri merupakan anak perusahaan BUMA yang fokus pada pengembangan energi terbarukan berbasis minyak residu sawit.
Uniknya, perusahaan ini diinisiasi oleh Pimpinan Wilayah GP Ansor Provinsi Lampung menjadikannya satu-satunya anak usaha BUMA yang berpusat di luar Jakarta.
Menurut CEO BUMA, Firmana Tri Andika, langkah ini adalah bukti konkret bahwa GP Ansor mampu memperkuat ekonomi lokal sekaligus membangun jalur distribusi langsung dari sumber produksi.
“Erindo adalah bukti bahwa BUMA terus bertumbuh, adaptif, dan progresif,” ucapnya.
Ia menyebut Lampung sebagai simpul strategis logistik energi sawit di Sumatera, dengan potensi besar mendukung kemandirian energi nasional berbasis anak muda.
Sementara itu, Direktur Utama PT Erindo, Sutarwi, mengungkapkan bahwa perusahaan kini telah memiliki kapasitas distribusi 10 ribu metrik ton (MT) per bulan, dengan target naik menjadi 30 ribu MT per bulan dalam dua bulan ke depan.
“Ini sejalan dengan rencana ekspansi dan peningkatan kapasitas rantai pasok,” jelas Sutarwi.
Dengan langkah menggandeng mitra global seperti Tiongkok dan memperkuat akar bisnis di daerah, GP Ansor menunjukkan bahwa kekuatan pemuda tak hanya soal gagasan, tetapi juga aksi nyata dalam sektor energi alternatif dan ekonomi berkelanjutan.







Komentar Via Facebook :