https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Aspek-PIR Genjot Program Kemitraan Petani Swadaya

Aspek-PIR Genjot Program Kemitraan Petani Swadaya

Ilustrasi-petani kelapa sawit. (Dok. Elaeis)


Jakarta, elaeis.co - Aspek-PIR saat ini tengah fokus mendukung petani swadaya untuk mendapatkan keterjaminan harga hasil kebun kelapa sawit. Salah satu cara yang dibikin dengan menghadirkan program pembinaan untuk kemitraan.

Bahkan program tersebut telah diinformasikan kepada seluruh anggota Aspek-PIR hingga ke pelosok daerah. 

"Program ini tidak melenceng dari visi-misi kita. Memang kita adalah wadahnya petani plasma. Ini sudah menjadi salah satu tujuan sejak lama," kata Ketua Umum Aspek-PIR, Setiyono saat berbincang dengan elaeis.co Sabtu (12/11).

Menurutnya, program tersebut sangat penting lantaran petani swadaya membutuhkan dukungan untuk mendapatkan harga yang lebih baik. Salah satunya yakni dengan kemitraan terhadap perusahaan.

"Ini sebaiknya dilakukan di seluruh daerah. Intinya untuk kesejahteraan petani," paparnya.

Sebelumnya, program ini telah dijalankan di Kubu Raya, Kalimantan Timur (Kaltim). Dimana di wilayah itu, petani swadaya didukung untuk membentuk kelompok dan membangun kelembagaan. Sebab ada ribuan hektare kebun kelapa sawit terbentang di kabupaten itu.

Bukan hanya petani kelapa sawit plasma, petani swadaya juga tidak sedikit yang menggantungkan hidupnya di perkebunan kelapa sawit.

Melihat kondisi itu, Aspek-PIR Kubu Raya getol untuk menggandeng para petani swadaya. Lewat program pembinaan, Aspek-PIR berharap petani swadaya mendapatkan kehidupan yang layak dari sektor perkebunan kelapa sawit. 

"Memang ini melenceng sedikit dari visi-misi Aspek-PIR. Namun kita yakin, ini dilakukan demi mendukung sesama petani kelapa sawit," ujar Juwita, Ketua Aspek -PIR Kubu Raya beberapa waktu lalu.

 

Salah satu bentuk kepedulian Aspek-PIR yakni dengan menggandeng petani untuk melakukan pembinaan. Misalnya saja mengelompokkan petani hingga dapat membangun kelembagaan mandiri.

Hal ini menjadi tujuan Aspek-PIR untuk memutus mata rantai penjualan tandan buah segar (TBS) petani swadaya yang menjadi penyebab rendahnya harga TBS itu sendiri. Sebab petani swadaya tidak memiliki akses ke PKS. Sedangkan di lini pengepul harga TBS petani swadaya dibeli dengan harga rendah.

"Kita membuat semacam model dimana kita merangkul semua pihak terkait. Seperti petani dan tengkulak yang kemudian membuat sebuah lembaga dan kemudian dimitrakan ke PKS," ujarnya.

Jika sudah begitu kata Juwita, maka petani dapat menikmati harga TBS sesuai dengan penetapan pemerintah.

"Saat ini kita baru fokus pada petani swadaya yang berada di sekitaran PKS. Ada satu PKS yang menjadi target kita untuk bermitra dengan petani. Ini kita lakukan lantaran produksi kebun petani di wilayah tersebut sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi PKS," terangnya.

Memang tak dipungkiri, kata Juwita, harga TBS petani swadaya saat ini sudah mulai membaik. Bahkan cenderung meningkat sejak beberapa pekan lalu. Namun untuk keterjaminan harga petani swadaya tentu tidak bisa dipastikan.

"Untuk itulah kita hadir dan konsisten, agar petani bisa menikmati harga penetapan pemerintah. Jika sudah begitu, otomatis keterjaminan petani lebih jelas," ujarnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :