https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Antisipasi Ganoderma, Petani ini Kandangkan Ternaknya

Antisipasi Ganoderma, Petani ini Kandangkan Ternaknya

Surianto sedang membantu proses kelahiran seekor anak sapi yang diternakkan di kebun sawit miliknya di Desa Macang Sakti, Kecamatan Sanga Desa, Muba, Sumsel. Foto: dok. pribadi


Palembang, Elaeis.co - Wacana integrasi peternakan sapi di perkebunan sawit kerap dibayangi isu jamur atau ganoderma. Hewan ternak disebut-sebut berperan menyebarkan ganoderma yang bisa mematikan tanaman sawit.

“Inilah terkadang petani sawit kita ini, salah persepsi. Sebenarnya ganoderma itu di mana-mana ada. Enggak mesti di sawit, di tanaman karet pun ada ganoderma,” kata Surianto, petani sawit swadaya asal Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, kepada Elaeis.co, Senin (3/1/2021).

Bahkan, perkebunan sawit yang dikelola oleh perusahaan yang tak memiliki peternakan hewan apa pun dan lokasinya jauh di pedalaman, juga terkena ganoderma. 

Kata dia, kalau ternak sapi diternakkan dengan cara dibiarkan atau diliarkan, maka kemungkinan memang bisa menyebarkan ganoderma. Sebab, sapi atau kambing yang tak sengaja menginjak spora ganoderma akan membawanya ke kebun sawit lainnya.

Namun penyebaran ganoderma bisa diminimalisir kalau ternak hewan itu dikandangkan, tidak dilepasliarkan. Ia sendiri mempraktekan peternakan sapi dan kambing dengan cara dikandangkan di kebun sawit miliknya di Desa Macang Sakti, Kecamatan Sanga Desa, Musi Banyuasin (Muba).

Ia mengaku punya lebih 12 hektar kebun sawit di Kecamatan Rawas Hilir, Kabupaten Muratara, dan lebih 10 ha di Desa Macang Sakti. 

“Yang di Rawas Hilir merupakan lahan plasma dan dapat sertifikat RSPO dan tergabung dalam KUD Sumber Rezeki. Yang di Macang Sakti ini swadaya murni, di sini saya memelihara 11 ekor sapi dan lebih 40 ekor kambing,” jelas Surianto.

Ia juga menepis anggapan kalau burung, terutama burung Jalak, akan membawa ganoderma ke pohon sawit selepas hinggap di punggung lembu atau sapi, baik yang dikandangkan ataupun dilepasliarkan. 

Ia justru menyebut burung Jalak sebagai hewan yang membersihkan berbagai kutu yang ada di punggung dan ekor sapi atau lembu dan tidak membawa terbang ganoderma saat hinggap di pohon sawit. “Inilah yang disebut simbiosis mutualiasme, kerja sama antara sesama hewan,” ujarnya.

“Burung Jalak juga sangat jarang memijak tanah sehingga kecil kemungkinan membawa ganoderma ke pohon sawit,” tambahnya.

Itu sebabnya ia mengajak para petani sawit untuk mengintegrasikan hewan ternak dengan cara dikandangkan. “Jangan mudah termakan hoaks ganoderma di kebun sawit karena disebarkan oleh hewan ternak,” tandasnya. 


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :