https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Ancaman Sawit India Harus Diantisipasi

Ancaman Sawit India Harus Diantisipasi

Petani di India menunjukkan hasil panen kelapa sawit. Foto: Xosityer.blogspot.com


Bengkulu, elaeis.co - India akhir-akhir ini gencar melakukan perluasan perkebunan kelapa sawit. Yang terbaru, negara ini membuka lahan perkebunan kelapa sawit di daerah Telangana dengan target 2 juta hektar dalam 4 tahun ke depan.

Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Cabang Bengkulu, John Irwansyah Siregar mengatakan, dalam 5 tahun mendatang, India akan menjadi ancaman bagi industri kelapa sawit di Indonesia. "Gencarnya pembukaan lahan kebun sawit yang dilakukan di sana bisa membuat harga TBS kelapa sawit Indonesia terancam," kata John, kemarin.
 
Menurutnya, saat ini saja pengaruh India telah membuat harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) merosot sepanjang pekan. Penurunan tersebut akibat kebijakan produksi India yang berupaya mengurangi impor minyak sawit secara signifikan dengan membuka lahan serta perkebunan sawit di Telangana.

"Mereka sudah bangun kebun kelapa sawit dan produksinya juga cukup banyak, itu membuat harga CPO menurun di Indonesia," tuturnya.

Jika perkebunan kelapa sawit di daerah Telangana sudah berproduksi maksimal dan memberikan CPO tambahan di dalam negeri, tentunya India akan menurunkan permintaan CPO dari Indonesia.

Bagi Indonesia, dampaknya adalah penurunan pendapatan ekspor dan neraca perdagangan pun akan terkikis. Produsen CPO dalam negeri akan terkena dampaknya jika tidak mendapat pasar baru.

"Oleh sebab itu, kami minta pemerintah agar membuat kebijakan yang mendukung kelapa sawit di Indonesia agar produksi CPO dapat terserap maksimal," ujarnya.

Ia mengatakan, diantara upaya yang bisa dilakukan pemerintah agar CPO dapat terserap maksimal di pasar dalam negeri yakni dengan hilirisasi CPO. Salah satunya memaksimalkan penggunaan CPO sebagai bahan baku bensin sawit.

"Kalau itu bisa dilakukan, tentu saja Indonesia tidak harus selalu bergantung dengan ekspor bahan setengah jadi. Setidaknya produk yang diekspor nantinya adalah barang jadi," tutupnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :