https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Ancaman Penurunan Produksi Kelapa Sawit Makin Mengkhawatirkan

Ancaman Penurunan Produksi Kelapa Sawit Makin Mengkhawatirkan

Petani mengurangi takaran pupuk seiring terjadinya lonjakan harga. foto: ist.


Bengkulu, elaeis.co - Produksi kelapa sawit di Provinsi Bengkulu pada 2023 berpotensi menurun. Penyebabnya adalah permasalahan pupuk yang sulit dibeli oleh petani kelapa sawit.

Pengamat Ekonomi Universitas Bengkulu, Prof Dr Kamaludin mengatakan, penurunan produksi kelapa sawit semakin nyata terjadi pada tahun ini dan diprediksi berlanjut hingga tahun depan. Sebab saat ini sudah banyak petani kelapa sawit di Bengkulu yang mengeluhkan sulitnya membeli pupuk non subsidi.

"Produksi kelapa sawit di Bengkulu tahun ini dan tahun depan bakal terganggu oleh persoalan pupuk yang mahal," kata Kamaludin, kemarin.

Penurunan produksi diperkirakan mencapai 5-10 persen pada tahun ini dan 10-20 persen pada tahun 2023. Artinya jika produksi CPO di Bengkulu setiap tahunnya mencapai 1 juta ton, maka hanya tersisa sekitar 900 ribu ton. Bahkan produksi itu akan terus menurun seiring dengan semakin mahalnya harga pupuk di daerah.

"Mahalnya dan sulitnya mendapatkan pupuk akan mengakibatkan pekebun sawit akan mengurangi penggunaan pupuk, hal ini akan mengganggu produksi," ujarnya.

Selain itu, ia juga memperkirakan bahwa kondisi ekonomi global di tahun 2023 masih rentan dipengaruhi oleh perang Rusia-Ukraina yang diperkirakan belum selesai tahun depan. Sehingga harga pupuk berpotensi akan semakin tinggi.

"Saat ini harga pupuk pada kisaran Rp 900 ribu hingga Rp 1,3 juta per karung, kalau ekonomi global belum membaik maka harga pupuk kemungkinan akan meroket pada tahun depan," tuturnya.

Hal tersebut tentu saja membuat produksi kelapa sawit semakin terancam. Tidak hanya itu, permintaan CPO tahun depan juga diperkirakan melemah. Hal itu tentu saja mengganggu kinerja industri kelapa sawit di Bengkulu.

"Pemerintah harus membuat kebijakan yang memihak petani kelapa sawit, kalau ini tidak dilakukan maka tahun depan kelapa sawit terpuruk," tutupnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :