https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Ambisi Gubernur Kaltim: Geser Riau Jadi Produsen CPO Nomor 1 dalam 3 Tahun

Ambisi Gubernur Kaltim: Geser Riau Jadi Produsen CPO Nomor 1 dalam 3 Tahun

Gubernur Kalimantan Timur H Rudy Mas’ud. Foto: Setda Kaltim


Samarinda, elaeis.co - Gubernur Kalimantan Timur (kaltim) H Rudy Mas’ud atau Harum menghadiri Rapat Kerja Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kalimantan Timur 2025 di Samarinda. Pada kesempatan itu dia menyampaikan target menjadikan Kaltim sebagai produsen utama crude palm oil (CPO) di Indonesia dalam waktu tiga tahun ke depan.

“Kalau Kaltim bisa nomor satu, kenapa harus menjadi nomor dua atau nomor lima,” tegasnya seperti dikutip dari keterangan Adpimprov Kaltim, Senin (11/8).

Dalam forum tersebut, dia mengajak seluruh pemangku kepentingan sektor kelapa sawit di Kaltim untuk melakukan konsolidasi demi mencapai target tersebut. “Jangan ada lahan-lahan sawit tidak digarap, segera konsolidasi. Kalau ada lahan tidur, cari apa permasalahan dan kendalanya,” tukasnya.

Menurutnya, tantangan seperti infrastruktur dan tenaga kerja bisa dicari solusinya melalui koordinasi antara pemerintah dan pelaku usaha perkebunan. “Kalau masalah infrastruktur, masalah tenaga kerja, kita duduk bersama bagaimana mencarikan solusinya. Sayang kalau ada lahan atau areal yang tidur tidak dimanfaatkan,” ujarnya.

Ia juga menekankan agar perusahaan sawit yang tergabung dalam GAPKI tidak melewatkan momentum kebutuhan global terhadap energi berbasis sawit.
“Perusahaan yang tergabung dalam GAPKI harus bisa mengambil kesempatan,” ujarnya.

Dia mengaku memiliki data areal lahan tidur milik perusahaan sawit yang mencapai ribuan hektare di Kaltim. “Lahan-lahan itu harus dimanfaatkan sesegera mungkin,” ucapnya.

Harum pun menginstruksikan evaluasi terhadap lahan yang tidak produktif, termasuk yang berkaitan dengan status Hak Guna Usaha (HGU). “Kami akan berkomunikasi dengan kepala daerahnya agar dicarikan solusi. Ini penting agar tidak ada lagi lahan-lahan perkebunan kelapa sawit yang tidur,” tegasnya.

Ia menyampaikan bahwa saat ini Provinsi Riau masih menjadi penghasil CPO nomor satu di Indonesia, namun posisi itu ditargetkan diambil alih Kaltim dalam waktu dekat. “Tiga tahun ke depan itu harus diambil Provinsi Kaltim,” sebutnya.

Berdasarkan data yang disampaikan Gubernur Harum, luas perkebunan kelapa sawit di Kaltim saat ini mencapai sekitar 1,47 juta hektare. Jika seluruh potensi lahan dimaksimalkan, luasnya dapat berkembang hingga dua juta hektare.

Dengan perluasan dan optimalisasi lahan, Kaltim dinilai memiliki peluang besar untuk melampaui Provinsi Riau sebagai penghasil minyak sawit mentah terbesar di Indonesia.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :