Berita / Sumatera /
Amankan Pasokan TBS, PKS Modali Petani Buka Ram
Hasil panen sawit petani dikumpulkan di ram sebelum dijual ke pabrik. Foto: Bustomi
Sei Rampah, elaeis.co - Selama beberapa pekan terakhir harga tandan buah segar (TBS) di sejumlah pabrik kelapa sawit (PKS) di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) bertahan di kisaran Rp 3.300-an per kilogram (kg). Namun harga yang diterima petani biasanya antara Rp 3.000 sampai Rp 3.200/kg.
Ardiyansyah Saragih, petani sawit swadaya di Kecamatan Sipispis, Sergai, mengatakan, harga tersebut merupakan harga TBS di tingkat ram atau gudang besar.
"Harga di tingkat ram akan lebih tinggi lagi apabila petani sendiri yang mengantarkan TBS-nya," katanya kepada elaeis.co, Senin (18/4/2022).
Menurutnya, para petani sawit swadaya di Sipispis terkadang menjual TBS ke wilayah tetangga, Kecamatan Dolok Masihul, jika di sana lebih mahal. "Bahkan pernah jual ke ram atau PKS di Kisaran, Kabupaten Asahan, karena memberikan harga TBS yang lebih baik," sebutnya.
Uniknya, katanya, terkadang harga TBS di ram bisa lebih tinggi dari harga di PKS di Sergai. Itu terjadi karena ram menjual ke PKS di kabupaten lain. Menurutnya, sejumlah PKS yang beroperasi di kabupaten lain menggunakan jurus baru untuk mendapatkan pasokan TBS dari Sergai.
"Mereka menawarkan kerja sama ke petani sawit buka usaha ram. PKS yang biayai pembangunan gudang dan pembelian TBS petani, nanti TBS itu disuplai ke PKS," katanya.
"Sejumlah pengusaha sawit dari Kabupaten Asahan dan Kota Binjai sudah membangun sejumlah gudang besar di Sergai," tambahnya.
Ardiyansyah sendiri mengaku juga ditawari dibuatkan gudang besar untuk menampung TBD. Tapi dia menolaknya karena ingin mendirikan usaha sendiri.
"Saya ingin petani sawit swadaya punya daya tawar yang kuat dalam penentuan harga TBS dengan pihak PKS," tukasnya.
"Sekitar 10 tahun yang lalu saya punya pengalaman berbisnis pembelian buah sawit. Mungkin pengalaman itu bisa saya aplikasikan kelak bila saya bangun gudang besar secara mandiri," imbuhnya.







Komentar Via Facebook :