Berita / Serba-Serbi /
Alat Peras Jeruk Kalamansi Buatan Petani Sawit ini Ikut Lomba TTG Nasional
Alat peras jeruk kalamansi manual buatan petani Bengkulu. foto: ist.
Bengkulu, elaeis.co - Saban hari berkutat di kebun tak membuat petani sawit kehilangan waktu untuk berkreasi dan melakukan inovasi. Tengok saja petani sawit di Bengkulu, Joko Prasetyo, yang berhasil membuat alat peras jeruk kalamansi yang dioperasikan secara manual.
Pujian buat Joko pun mengalir, salah satunya dari Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Bengkulu, RA Denni.
"Patut dapat apresiasi yang tinggi. Alat pemeras jeruk kalamansi yang digerakkan secara manual ini cukup inovatif dan efisien. Ini membuktikan bahwa para petani juga bisa menjadi contoh inspiratif bagi pengembangan pertanian," katanya, kemarin.
Alat buatan petani ini akan diikutsertakan dalam Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat nasional yang akan diselenggarakan di Lampung pada bulan Juni 2023 mendatang.
"Petani kita memiliki potensi dan kemampuan yang luar biasa untuk mengembangkan pertanian dengan cara yang lebih efisien dan berkelanjutan," tukasnya.
Joko sendiri mengaku bangga karena bisa berkontribusi terhadap pengembangan teknologi alat pertanian. "Dengan alat ini, kami dapat meningkatkan efisiensi produksi jeruk kalamansi serta mengurangi limbah plastik dan pemakaian listrik karena tidak perlu menggunakan alat elektronik atau plastik dalam proses pemerasan," paparnya.
Alat peras jeruk ini memiliki desain yang sederhana namun sangat efektif karena mampu memeras jeruk kalamansi dengan cepat dan hasil yang maksimal. "Proses produksi minuman segar yang terbuat dari jeruk kalamansi menjadi sangat mudah dan cepat," tukasnya.
"Alat ini juga ramah lingkungan karena menggunakan tenaga manusia," tambahnya.
Pakar pertanian Bengkulu, Zainal Muktamar juga mengacungkan jempol karena alat buatan petani ini berkontribusi positif terhadap lingkungan.
"Inovasi ini menunjukkan bahwa teknologi sederhana bisa efektif untuk memperbaiki proses produksi sehingga hasil pertanian bisa diolah lebih baik. Saya berharap keberhasilan ini menjadi contoh bagi petani di daerah lain untuk terus berinovasi," tutupnya.







Komentar Via Facebook :