Bengkulu, elaeis.co - Sudah tiga tahun pemerintahan Desa Karya Jaya, Kecamatan Marga Sakti Sebelat, Bengkulu Utara mengusulkan agar Jembatan Air Mumbang diperbaiki.

Namun, hingga kini belum ada perhatian dari pemerintah daerah. Padahal jembatan itu sangat vital bagi masyarakat. Sebab jembatan tersebut merupakan akses masyarakat mengeluarkan hasil tanaman sawit mereka.

Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Karya Jaya, Hariyadi mengaku usulan untuk memperbaiki jembatan sudah diajukan 2020 lalu.

Bahkan kata Hariyadi, Tim teknis Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu sudah beberapa kali mengukur jembatan. Namun tidak ada perbaikan.

"Kondisi jembatan sudah memprihatinkan. Besi penahan pada lantai jembatan juga sudah banyak putus. Jika masalah ini terus dibiarkan tanpa penanganan, jembatan ini bisa jebol," kata Hariyadi, kemarin.

Hariyadi menilai Pemerintah Provinsi Bengkulu hanya memberikan harapan palsu bagi masyarakat. Pengukuran dan pengecekan kondisi akses jembatan di desa mereka sudah sering dilakukan oleh pemerintah, tetapi hingga saat ini, tidak ada tindakan nyata untuk memperbaiki jembatan yang menghubungkan antara Kecamatan Putri Hijau dengan Kecamatan MSS tersebut.

"Setiap tahun diukur terus, tapi tidak ada tindakan nyatanya. Padahal jika akses jembatan itu putus, akan banyak masyarakat yang dirugikan. Harusnya sebelum jembatan benar-benar putus, pemerintah dapat mengambil langkah konkret untuk menjamin kelangsungan hidup banyak masyarakat," ujarnya.

Apalagi, lanjutnya, jembatan itu sangat vital dalam mendukung aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat. Dia berharap pemerintah segera bertindak untuk memperbaiki jembatan tersebut.

"Kami berharap ada perbaikan jembatan secepatnya. Sebab, jembatan itu sangat vital. Akses masyarakat terutama hasil kebun sawit warga sangat sulit dikeluarkan jika jembatan ambruk," pungkasnya.