Berita / Internasional /
Akhirnya, Harga CPO Berjangka Moncer!
Ilustrasi-petani kelapa sawit. (Syahrul/Elaeis)
Jakarta, elaeis.co - Harga kontrak berjangka minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Bursa Malaysia Derivatives naik tipis pada sesi perdagangan Senin (16/1) setelah penurunan pekan lalu.
Berdasarkan data Bursa Malaysia Derivatives pada penutupan Senin (16/1), pengiriman Februari 2023 naik 13 Ringgit menjadi 3.846 Ringgit Malaysia per ton.
Kontrak pengiriman Maret 2023 juga naik 9 Ringgit menjadi 3.850 Ringgit Malaysia per ton dan April 2023 naik 7 Ringgit menjadi 3.852 Ringgit Malaysia per ton.
Begitu juga Mei 2023 naik 9 Ringgit menjadi 3.859 Ringgit Malaysia per ton. Juni 2023 naik 12 Ringgit menjadi 3.845 Ringgit Malaysia per ton, dan Juli 2023 naik 17 Ringgit menjadi 3.855 Ringgit Malaysia per ton.
Kenaikan harga itu diperkirakan karena menyusutnya ekspor CPO. Hal ini juga sesuai dengan data Cargo Surveyor Intertek Testing Services, bahwa ekspor minyak sawit periode 1-15 Januari 2023 turun sebesar 36,94 persen menjadi 409.731 ton dibanding periode sama Desember 2022 lalu, 649.782 ton.
Sementara, Kepala Riset Komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai Anilkumar Bagani mengatakan, kenaikan harga kontrak berjangka dipengaruhi kuatnya Ringgit Malaysia di tengah lemahnya harga minyak mentah, ditambah lesunya ekspor minyak sawit Malaysia sejak awal Januari 2023.
"Ketidakpastian produksi CPO di Malaysia masih terus terjadi sampai saat ini," kata Anilkumar dilansir dari Bernama, Selasa (17/1).
Founder Palm Oil Analytics yang berbasis di Singapura Sathia Verqa juga mengatakan, lesunya kinerja CPO berjangka pada Senin kemarin membuat kerugian pedagang pekan lalu pulih.
"Data ekspor yang buruk dan menguatnya nilai ringgit hingga rendahnya harga minyak kedelai, membuat CPO berjangka tertahan untuk membangun momentum pembelian yang kuat pada sesi perdagangan Senin kemarin," ujarnya.







Komentar Via Facebook :