Jakarta, elaeis.co - Inflasi Indonesia pada bulan November 2022 tercatat masih terkendali pada angka 5,51% atau lebih rendah dari perkiraan awal 6,00%. Angka itu juga relatif lebih baik dibandingkan sebagian besar negara lain. 

Bahkan, jika dibanding dengan 23 provinsi, realisasi inflasinya masih di atas Nasional. Begitu juga dengan 10 kabupaten/kota yang masih tercatat realisasi inflasi di atas 7%.

“Tentu beberapa hal harus dilakukan untuk menekan angka inflasi ini, yakni memantau harga dan ketersediaan bahan pokok. Jadi antara stok dan harga itu harus dijaga. Kalau harga naik, dipastikan ketersediaan stok berkurang," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda di Sentul, Bogor, Selasa (17/01).

Kemudian, lanjut Airlangga, kerja sama antar daerah terutama untuk mengurangi disparitas harga. Melakukan operasi pasar atau bazar murah, dukungan APBD dalam pengendalian termasuk subsidi transportasi. Serta memperkuat sarana dan prasarana penyimpanan, lalu peningkatan produksi pangan dan pengawasan.

Untuk itu, Airlangga meminta agar kepala daerah dan Forkopimda dapat mengoptimalkan belanja pusat dan daerah, dengan cara menggunakan produk dalam negeri, mengoptimalkan program pemberdayaan di daerah, mempermudah akses terhadap pekerjaan, meningkatkan kapasitas SDM dan UMKM, serta pembiayaan UMKM dan menggunakan belanja daerah untuk program Padat Karya kota dan desa demi mengantisipasi terjadinya PHK.