https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Agak Sulit Pemerataan Harga Sawit di Jambi

Agak Sulit Pemerataan Harga Sawit di Jambi

TBS kelapa sawit milik warga Kabupaten Siak, Riau. (Sahril/Elaeis)


Jambi, Elaeis.co - Pemerataan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Jambi sepertinya agak sulit tercapai. Banyak permasalah yang harus ditempuh agar hal itu bisa terwujud. 

Musim trek yang terjadi hampir sepanjang 2021 lalu hingga sekarang juga salah satu penyebabnya. 

"Kalau soal harga di sini, tergantung. Kadang ketika petani membawa langsung ke loding (veron/pengepul) beda harganya dengan langsung dibawa ke pabrik kelapa sawit (PKS)," kata Ketua Apkasindo Jambi, Kasriwandi saat berbincang dengan Elaeis.co melalui telepon seluler, Minggu (16/1) sore.

Namun, lelaki yang akrab disapa Iwan ini memastikan, perbedaan harga TBS petani swadaya dan plasma tidak begitu jauh. Masih rata-rata dihargai Rp 2.900 per kilogram.

"Kalau saya tengok, dari regulasi yang ada saat ini, juga tidak mengharuskan pabrik beli harga sawit petani sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh Dinas Perkebunan (Disbun)," kata dia.

Karena itu di Jambi harga TBS sawit yang berkualitas dan tidak berkualitas hampir sama. Tidak begitu jauh perbedaannya. 

"Nah, ini artinya, petani yang bibitnya asal-asalan dengan yang bersertifikat sama saja di sini. Sebab buah sawit yang tidak berkualitas dengan yang berkualitas, harganya tidak jauh beda. Petani di satu sisi, kapan perlu, buah dicampur apapun kalau dibawa ke pembeli, kalau bisa laku. Artinya, pemerintah juga tidak bisa memaksa agar dilakukan pemerataan harga," pungkasnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :