Pekanbaru, Elaeis.co - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) sudah membuat sejumlah kebijakan untuk menekan lonjakan harga minyak goreng. 

Kebijakan terakhir yang diambil adalah dengan menerapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng. Yakni Rp11.500 untuk minyak goreng curah, Rp13.500 untuk minyak goreng kemasan sederhana dan Rp14.000 untuk minyak goreng kemasan premium. 

Namun, kebijakan yang sudah diberlakukan sejak 1 Februari 2022 itu belum dirasakan merata oleh masyarakat. Saat ini masih banyak masyarakat yang mengeluh karena tidak mendapatkan minyak goreng murah itu. 

Anggota Komisi V DPRD Riau, Ade Hartati Rahmat, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk mencari solusi terkait persoalan ini. Dia juga mendesak agar pemerintah daerah gencar melakukan operasi pasar. Ade juga berharap Gubernur Riau Syamsuar melakukan operasi pasar.

"Gubernur Riau harus bisa melakukan intervensi harga dengan menggelar operasi pasar murah untuk menstabilkan dan mengontrol harga pasar," kata Ade, Sabtu (5/2).

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga mengingat agar sinergitas antara pemerintah provinsi dengan kabupeten/kota lebih diintensifkan. Hal ini agar minyak goreng murah benar-benar bisa dirasakan seluruh masyarakat. 

"Harus ada sinergisitas antara provinsi dengan kabupaten agar masyarakat bisa membeli minyak goreng dengan harga sesuai HET," ujarnya.