Berita / Nusantara /
Ada yang Benci Sawit, ini Penyebabnya
Ilustrasi (Int.)
Jakarta, Elaeis.co - Selama puluhan tahun industri minyak kelapa sawit terus diguncang fitnah dan isu miring dengan berbagai cara. Sangat kuat indikasi kalau dalangnya adalah pesaing atawa kompetitor, yakni kalangan industri minyak nabati non sawit.
“Kalau dari sisi persaingan dagang, ya masuk akal kalau minyak sawit kita dibenci oleh mereka. Wajar, dalam arti bukan membenarkan mereka, namun membuktikan kalau minyak sawit memiliki banyak keunggulan dibanding produk minyak nabati yang mereka jajakan,” kata Prof Dr Ir Bustanul Arifin MSc, pakar ekonomi pertanian, dalam sebuah webinar tentang prospek kelapa sawit, Jumat (8/10/2021).
Tanaman kelapa sawit, katanya, jauh lebih efisien dibanding tanaman penghasil minyak nabati lainnya. Baik dalam produksi buah, banyaknya produk turunan hilir yang bisa dihasilkan, serta harga yang lebih terjangkau.
“Coba bandingkan satu hektar kebun kelapa sawit dengan satu hektar kebun rapesheed, kedelai, atau lainnya. Mana lebih banyak hasilnya, sawit kan? Produk turunan yang dihasilkan dari minyak sawit pun lebih banyak dibandingkan minyak nabati lainnya,” tukasnya.
Untuk Indonesia sendiri, kata alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) ini, perkebunan kelapa sawit terbukti mampu mengurangi jumlah kemiskinan, termasuk di masa pandemi ini.
Bustanul lalu mengutip hasil penelitian independen yang mencatat di tahun 2015-2016 tak kurang dari 1,3 juta orang telah keluar dari kemiskinan karena perkebunan kelapa sawit, baik langsung maupun tidak.
Dr Ir Rachmat Pambudy MS, sejawat Bustanul dari IPB, meminta pemerintah dan pengusaha perkebunan sawit untuk meningkatkan keunggulan komparatif kelapa sawit menjadi keunggulan kompetitif agar semakin kuat posisinya di pasar nasional maupun global.
“Pemerintah punya kewenangan untuk itu, sementara pihak perusahaan memiliki modal dan fasilitas yang mumpuni,” katanya.
“Keunggulan kompetitif yang harus diciptakan itu antara lain penciptaan dan penguatan hilirisasi produk berbasis sawit, penciptaan benih sawit unggul dan terjangkau, dan penciptaan pupuk yang mampu meningkatkan produksi buah sawit tanpa merusak tanah,” tambahnya.







Komentar Via Facebook :