https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Abu Sisa Pembakaran Jadi Bahan Konstruksi Rumah Ramah Lingkungan

Abu Sisa Pembakaran Jadi Bahan Konstruksi Rumah Ramah Lingkungan

Kegiatan Kerja Praktik (KP) Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan di PD PAL Jaya Unit IPLT Duri Kosambi. Foto: Dok. Universitas Pertamina


Jakarta, elaeis.co - Generasi milenial dan gen Z ternyata sangat memperhatikan hubungan timbal balik dengan alam sekitar, termasuk tempat tinggal. Survei Consumer Sentiment Survey (CSS) 2021 yang dilakukan Rumah.com mengungkap 48 persen generasi milenial menginginkan rumah dengan fitur yang ramah lingkungan.

Pemanfaatan limbah FABA sebagai bahan konstruksi rumah menjadi salah satu alternatif untuk menjawab kebutuhan tersebut. FABA adalah abu hasil pembakaran berupa Fly Ash (abu yang melayang di udara) dan Bottom Ash (abu yang jatuh ke tanah).

Dewan Energi Nasional (DEN) menyebutkan, FABA memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi berbagai jenis produk bernilai ekonomis.

Tiga mahasiswa dari Program Studi Teknik Sipil dan Teknik Lingkungan Universitas Pertamina, yakni Danniel Robby, Michael Yosafaat, dan Reifaldy Tsany, memanfaatkan limbah FABA untuk membuat dinding panel. Rancangan mereka dinamai Bottom Ash Precast Wall Panel from Waste Incineration (BATALION) dan dipakai untuk bangunan Rumah Sehat Sederhana Instan (RISHA). Mereka menyatakan dinding panel inovasinya telah memenuhi syarat dan ketentuan produk bangunan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).

“Ide inovasi ini saya dapatkan ketika melakukan Kerja Praktik (KP) di lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Bantargebang. Selama ini limbah FABA dari PLTSa dimanfaatkan sebagai paving block. Kami kemudian terfikir untuk mengembangkan dinding panel dari limbah Bottom Ash,” ungkap Michael Yosafaat lewat siaran pers yang diterima elaeis.co, Sabtu (5/2).

Mereka sebelumnya melakukan pengujian untuk memeriksa potensi bahaya dari limbah FABA agar memastikan keamanan dari menggunakan bahan ini.

“Meskipun FABA sudah  dikeluarkan dari kategori limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) dalam UU Cipta Kerja, kami tetap melakukan serangkaian pengujian seperti Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP). Pengujian dilakukan dengan prosedur laboratorium untuk memprediksi potensi bahaya dan racun dari suatu limbah,” tutur Reifaldy, anggota tim dari Program Studi Teknik Lingkungan.

Danniel Robby, menambahkan, mereka juga melakukan analisis data material Bottom Ash mencakup sifat fisik dan kimiawi, pengujian beton, serta analisis harga.

"Berdasarkan kalkulasi yang telah dilakukan, biaya yang dikeluarkan dalam pembuatan dinding panel pada bangunan jenis RISHA dengan bahan paving block dari limbah Bottom Ash tersebut, secara ekonomis lebih murah dibandingkan menggunakan bahan bangunan lain. Untuk RISHA berukuran 14,4 m² penghematannya bisa mencapai sekitar 340 ribu rupiah,” paparnya.

Danniel mengatakan, pemilihan bangunan RISHA didasarkan pada kebutuhan masyarakat akan hunian yang aman, harga yang terjangkau, dan ramah lingkungan karena memanfaatkan aspek recycling.

“Pemerintah berencana menyediakan satu juta rumah di area rehabilitasi pasca bencana dan untuk masyarakat umum berpenghasilan rendah. Sistem bangunan RISHA adalah yang paling ideal dari segi keamanan karena tahan gempa, murah, serta ramah lingkungan karena menggunakan bahan baku dari hasil pengolahan limbah,” jelasnya.

Berkat inovasi itu, ketiganya berhasil meraih Juara 1 di Ajang Engineering Competition Day yang dilaksanakan oleh Universitas Pendidikan Nasional Denpasar di akhir tahun 2021 lalu. Dukungan yang diberikan oleh kampus, baik secara moril maupun materil, diakui tim berperan besar dalam menumbuhkan rasa percaya diri dan semangat tim untuk memenangkan kejuaraan. Khususnya, peran dosen pembimbing yakni I Wayan Koko Suryawan MT.

Bagi siswa-siswi yang tertarik pada isu pembangunan berkelanjutan dan isu pengelolaan sampah, dapat menjadikan Program Studi Teknik Sipil dan Teknik Lingkungan Universitas Pertamina sebagai pilihan melanjutkan pendidikan. Saat ini, kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut kembali membuka pendaftaran Seleksi Nilai Rapor untuk Tahun Akademik 2022/2023. Pendaftaran telah dibuka pada tanggal 03 Januari hingga 13 Februari 2022 mendatang. Seleksi ini merupakan seleksi tanpa tes, yang dapat diikuti oleh siswa SMA/sederajat lulusan tahun 2021 dan 2022. Informasi lengkap terkait program studi serta syarat dan ketentuan pendaftaran dapat diakses di laman https://universitaspertamina.ac.id/pendaftaran. 


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :