https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

500 Ribu Hektare Lahan Sawit Rakyat Berpotensi Ditanami Padi Gogo

500 Ribu Hektare Lahan Sawit Rakyat Berpotensi Ditanami Padi Gogo

Tanam perdana padi gogo yang ditumpangsarikan di areal sawit Program PSR. foto: Ditjenbun


Jakarta, elaeis.co - Dalam mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan berkolaborasi dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) menggelar tanam perdana tumpang sari padi gogo pada lahan peremajaan sawit rakyat (PSR) di Kabupaten Siak, Riau, Jumat (29/11). 

Ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang meminta untuk menargetkan dan fokus tetap ke swasembada pangan. Juga termasuk memperkuat swasembada energi melalui penguatan komoditas sawit dan tebu.

Program tanam perdana tumpang sari padi gogo di kebun kelapa sawit merupakan strategi untuk memanfaatkan sela-sela lahan perkebunan secara optimal, sehingga memperoleh hasil ganda yang positif dari kelapa sawit maupun tanaman padi gogo. Hal ini diyakini dapat membuka peluang besar dalam meningkatkan produksi pangan nasional sekaligus menjaga keberlanjutan kebun kelapa sawit.

Seusai lakukan tanam, Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, mengatakan, perkebunan harus turut berkontribusi aktif menyukseskan program pemerintah, khususnya mendukung swasembada pangan. Baik melalui penanaman padi gogo atau Penambahan Areal Tanam (PAT), irigasi perpompaan (irpom) maupun pompanisasi.

Saat ini total areal perkebunan sawit rakyat sekitar 6 juta hektare di seluruh Indonesia, yang mana sekitar 2,8 juta hektare dalam kondisi tidak produktif sehingga perlu dilakukan peremajaan. Tentu luasan tersebut berpotensi ditanami padi gogo setidaknya 500 ribu hektare di lahan perkebunan yang salah satunya bersumber dari lahan perkebunan sawit rakyat yang akan diremajakan. Di Provinsi Riau, terdapat potensi pertanaman padi gogo kurang lebih seluas 61 ribu hektare.

“Program ini adalah bagian dari komitmen kita untuk meningkatkan produksi pangan sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat,” kata Heru dalam keterangan resmi Ditjenbun, kemarin.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa dengan pelaksanaan tanam perdana padi gogo di areal tanam peremajaan sawit, para pekebun dapat memanfaatkan bantuan Program PSR yang ditumpangsarikan dengan padi gogo. Program ini mengusung sebuah konsep inovatif yang tidak hanya memperhatikan keberlanjutan sektor perkebunan kelapa sawit untuk mendorong peningkatan produktivitasnya, tetapi juga bertujuan untuk mendukung swasembada pangan.

Heru juga menyoroti pentingnya sinergi antara Kementan dan PTPN untuk memastikan program tumpang sari padi gogo di lahan sawit dapat berjalan dengan baik serta mendukung tercapainya target swasembada pangan.

Direktur Holding PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, menyampaikan bahwa pihaknya akan turut berkontribusi dalam mendukung program swasembada pangan nasional dengan melaksanakan tumpang sari tanaman padi gogo di sela-sela tanaman kelapa sawit.

Selain itu, Rektor IPB University, mengatakan sangat mendukung program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan, melalui penelitian terhadap varietas-varietas tanaman padi maupun perkebunan, pengendalian hama, serta kajian terhadap tanaman pangan dan perkebunan yang tepat, baik dalam pengembangannya maupun pengendalian hamanya.


 

Komentar Via Facebook :