Berita / Iptek /
5 Mahasiswa ini Olah Tandan Kosong Sawit Jadi Biofuel
Tim PKM-RE UNS, peneliti limbah TKKS menjadi alternatif energi yang berbasis biomassa. Foto: UNS
Jakarta, elaeis.co - Pengolahan tandan buah segar (TBS kelapa sawit menjadi minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) menyisakan sejumlah limbah cair dan padat. Tidak jarang limbah itu terbuang begitu saja sehingga beresiko menyebabkan gangguan lingkungan jika tidak diolah terlebih dahulu.
Limbah sawit sebenarnya memiliki banyak manfaat, termasuk menjadi sumber energi. Limbah berupa tandan kosong kelapa sawit (TKKS) bisa dijadikan biomassa yang dapat dimanfaatkan untuk banyak kegunaan seperti bahan bakar ramah lingkungan.
Saat ini banyak negara mulai beralih ke biomassa sawit karena ramah lingkungan dan terbarukan. Selain itu, bahan bakar yang berasal dari biomassa dapat menutup siklus CO2 yang dapat membantu mencapai emisi karbon nol.
Melihat besarnya potensi yang dimiliki, lima mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta, yaitu Enri Pramuja, Fauziyah Azhari, Dian Wahyu Tri Wulansari, Muhammad Farhan, dan Dika Febrianti, melakukan inovasi untuk mengkonversi limbah TKKS menjadi alternatif energi yang berbasis biomassa.
Dibimbing oleh Dr Witri Wahyu Lestari, ide tersebut dikembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa skema Riset Eksakta (PKM-RE). Inovasi yang dilakukan yakni menciptakan biomassa yang bersumber dari limbah TKKS dengan menggunakan metode konversi dan jalur reaksi yang lebih mudah sehingga lebih efektif dan efisien.
Senyawa yang didapatkan berupa senyawa γ-valerolactone yang terbuat dari selulosa hasil isolasi limbah TKKS yang dikonversi dengan metode Catalytic Transfer Hydrogenation dan katalis Ni/UiO-66. Senyawa γ-valerolactone dapat dimanfaatkan menjadi biofuel, aditif bahan bakar yang lebih baik dibandingkan dengan etanol, serta memiliki keunggulan dalam menurunkan konsentrasi asap dan karbon monoksida pada kendaraan bermotor.
“Salah satu biomassa yang sangat berpotensi untuk diaplikasikan sebagai biofuel adalah γ-valerolactone yang dapat dikonversi dari limbah TKKS,” kata Enri, Ketua Tim PKM-RE UNS, melalui keterangan resmi Humas UNS.
Dia melanjutkan, TKKS mengandung selulosa yang tinggi, sekitar 43-63%, dan sangat mudah dijumpai di Indonesia. "Selain itu, TKKS merupakan sumber biomassa yang tidak bersaing dengan cadangan pangan sehingga tidak akan menimbulkan masalah baru di kemudian hari," sebutnya.
Metode yang digunakan untuk mengkonversi senyawa γ-valerolactone adalah Catalytic Transfer Hydrogenation (CTH) dengan menggunakan katalis MOF Ni/UiO-66. Metode tersebut memiliki keunggulan dibandingkan metode konvensional lainnya, yaitu tidak memerlukan suhu dan tekanan yang tinggi, serta tidak memerlukan katalis logam mulia. Metode Catalytic Transfer Hydrogenation dengan katalis MOF Ni/UiO-66 dapat mengkonversi selulosa menjadi γ-valerolactone pada suhu relatif rendah dan tanpa tekanan H2.
“Melalui penelitian ini, kami berharap agar inovasi ini dapat berkontribusi terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) guna mengatasi krisis energi saat ini,” tutupnya.







Komentar Via Facebook :