https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

4 Ton Minyak Sawit Diduga Tumpah dan Cemari Parit di Sergai, PTPN IV Adolina Akhirnya Buka Suara

4 Ton Minyak Sawit Diduga Tumpah dan Cemari Parit di Sergai, PTPN IV Adolina Akhirnya Buka Suara

Tumpahan CPO di PKS PTPN IV Adolina.


Sumut, elaeis.co - Parit warga di Lingkungan Pasiran, Kelurahan Simpang Tiga Pekan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut), mendadak berubah kuning dan berbau menyengat.

Kuat dugaan, minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) ini merupakan milik PTPN IV Adolina. Insiden ini disebut-sebut terjadi sekitar sebulan lalu, dan minyak tumpah diduga mencapai sekitar 4 ton.

Menurut cerita warga, minyak sawit berwarna kuning itu mengalir ke parit hingga menimbulkan bau menyengat. Meski pihak pabrik langsung bergerak cepat, jejak tumpahan masih terasa.

“Ada, bang. Sebulan lalu minyak sawit mentah warna kuning mengalir ke parit. Mereka cepat-cepat ambil kembali, dan sisanya ditutupi dengan pasir,” kata Srik, warga Pasiran, Senin (10/11).

Bukan hanya warga yang melihat. Seorang pekerja yang enggan disebut namanya juga membenarkan kejadian itu. Bahkan, menurutnya, insiden serupa bukan yang pertama kali.

“Tumpah sampai ke lantai, dan ini sudah beberapa kali terjadi,” ungkapnya singkat.

Kabar ini langsung memantik perhatian masyarakat setempat. Pasalnya, tumpahan CPO bisa mencemari lingkungan, terutama aliran air yang biasa dimanfaatkan warga. Beberapa warga juga khawatir tumpahan minyak masuk ke tanah atau merusak ekosistem sekitar.

Manager PKS dan Kebun PTPN IV Adolina, Yudi Hari Prabowo juga membenarkan adanya tumpahan CPO tersebut. 

Namun, ia menegaskan bahwa lokasi kejadian berada di dalam area pabrik, dan pihaknya saat ini sedang melakukan perbaikan serta pembersihan.

“Lokasi tersebut ada di dalam PKS, dan saat ini sedang proses pembersihan tangki. Tumpahan tersebut juga dipompa kembali,” jelas Yudi melalui WhatsApp.

Meski sudah ditangani, masyarakat berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Warga meminta agar pabrik lebih ketat mengawasi operasional, termasuk kondisi tangki penyimpanan, demi mencegah pencemaran lingkungan.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :