Berita / Nasional /
2045, Sawit Bakal Jadi Senjata Ekonomi RI
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Prof. Rachmat Pambudy. foto: IPB
Bogor, elaeis.co – Pemerintah Indonesia makin serius mendorong hilirisasi sawit sebagai strategi utama dalam peta jalan atau roadmap pembangunan ekonomi nasional.
Lewat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, sawit bukan sekadar komoditas ekspor mentah, tapi diubah menjadi produk bernilai tambah tinggi. Sawit juga ditetapkan sebagai salah satu komoditas strategis.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Prof. Rachmat Pambudy, dalam Seminar Nasional bertema “Huluisasi dan Hilirisasi Sawit sebagai Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Indonesia serta Mewujudkan Ketahanan Pangan dan Energi Nasional”, yang digelar di Bogor, Selasa (11/3).
“Sawit kini bukan sekadar minyak sawit mentah (CPO), tapi harus menjadi kekuatan ekonomi berbasis inovasi dan teknologi. Indonesia tidak boleh hanya jadi pemasok bahan baku, tapi harus menguasai rantai industri dari hulu hingga hilir,” kata Pambudy.
Dalam pidato kuncinya, dia menegaskan bahwa Indonesia menguasai 68,7% produksi minyak sawit dunia, namun ekspor masih didominasi bahan baku. Dengan hilirisasi, produk olahan seperti oleokimia, biofuel, hingga bahan pangan berbasis sawit, akan lebih dikembangkan.
“Jangan biarkan negara lain yang menikmati nilai tambah dari sawit kita. Hilirisasi adalah kunci agar ekonomi kita tidak hanya bergantung pada ekspor bahan mentah,” tegasnya.
Selain industri, kebijakan seperti mandatory biodiesel B40 dan Makan Bergizi Gratis (MBG) juga akan meningkatkan permintaan produk sawit dalam negeri.
Pemerintah sendiri menetapkan empat tahapan hilirisasi sawit agar industri ini bisa menjadi motor penggerak ekonomi. Mulai dari penguatan ekosistem industrialisasi dengan menyiapkan infrastruktur dan regulasi pendukung. Kemudian ada peningkatan kapasitas produksi dalam negeri dengan mendorong efisiensi dan produktivitas sawit rakyat.
Di sisi lain harus ada penguatan daya saing industri dengan membuka peluang ekspansi global. Termasuk membidik net ekspor hilirisasi sawit dengan menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai industri sawit dunia.
“Dengan strategi ini, pemerintah berharap hilirisasi sawit bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” tutupnya.







Komentar Via Facebook :