Berita / Nusantara /
193 Hektare Kebun Sawit Jadi Langganan Banjir di Aceh Utara
Ilustrasi-petani kelapa sawit melansir TBS di tengah banjir. (Dok. Elaeis)
Aceh, elaeis.co - Beberapa hari lalu sedikitnya 263 hektare lahan perkebunan di wilayah Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh terendam banjir. Seluas 193 hektare di antaranya adalah kebun kelapa sawit.
Kebun tersebut tersebar di empat kecamatan. Yakni Kecamatan Langkahan, Lhoksukon, Pirak Timur, dan Kecamatan Matang Kuli.
Sekretaris DPW Apkasindo Aceh, Fadhli Ali kepada elaeis.co mengatakan, banjir tersebut akibat intensitas hujan yang cukup tinggi di wilayah tersebut. Sementara wilayah itu sendiri merupakan dataran rendah yang setiap tahun menjadi langganan banjir.
"Saat ini penebangan hutan masih terus terjadi d wilayah Aceh. Artinya serapan air hujan menjadi berkurang, akibatnya banjir tidak terelakkan," kata Fadhli kepada elaeis.co, Sabtu (28/1).
Padahal, kata Fadhli, Aceh memiliki luas hutan yang lebih baik ketimbang provinsi lain. Namun kebanyakan pegunungan dan saat ini penebangan hutan justru semakin marak.
"Kita belum lihat langkah pemerintah menangani hal ini. Khususnya pembenahan hulu sungai. Baik itu penghijauan atau penanaman kembali," kata dia.
Menurutnya, Pemerintah Aceh belum terlalu konsen dengan masalah ini. Sementara sungai di Aceh secara umum jika kemarau airnya kering namun jika dua hari hujan saja sudah meluap. Jika ditangani secara serius, bisa saja masalah itu tuntas meski butuh waktu.
"Tapi tetap harus segara dimulai. Ajak masyarakat untuk menjaga pentingnya resapan air. Bukan terus menerus menyalahkan petani kelapa sawit," bebernya.
Meski cepat surut, namun banjir tetap mengganggu segala proses di perkebunan kelapa sawit. Baik itu proses panen dan perawatan. Malah dikhawatirkan menyebabkan rusaknya kebun dan infrastruktur jalan.
"Kita berharap masalah ini dapat selesai secepat mungkin," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :