https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

19 Perusahaan Sawit Diminta Siapkan Lahan untuk Monokultur dan Tumpang Sari Jagung, Kalau Tidak...

19 Perusahaan Sawit Diminta Siapkan Lahan untuk Monokultur dan Tumpang Sari Jagung, Kalau Tidak...

Peserta rapat koordinasi tindak lanjut program ketahanan pangan bersama perusahaan sawit yang beroperasi di Kabupaten Pelalawan. Foto: Humas


Pangkalan Kerinci, elaeis.co - Polres Pelalawan menggelar rapat koordinasi tindak lanjut program ketahanan pangan bersama perusahaan sawit yang beroperasi di Kabupaten Pelalawan, Riau.

Rapat koordinas berlangsung di Aula Teluk Meranti Polres Pelalawan dan dipimpin langsung Kapolres Pelalawan AKBP Afrizal Asri SIK didampingi Wakapolres Pelalawan Kompol I Komang Aswatama SIK. Hadir juga Ketua DPC Pemuda Tani Indonesia Yusri MH, Plt. Kadis Pertanian Pelalawan Budi Surlani serta perwakilan 19 perusahaan perkebunan kelapa sawit yang ada di Kabupaten Pelalawan.

19 perusahaan sawit yang digandeng Polres Pelalawan itu yakni PT Adei Platantion, PT Cakra Alam Sejati, PT Gandaerah Hendana, PT Musim Mas, PT Cipta Daya Sejati Luhur, PT Guna Dodos, PT Sari Lembah Subur, PT Sumber Sawit Sejahtera, PT Mekarsari Alam Lestari, PT IIS, PT Peputra Supra Jaya. PT TH Indo Platantion, PT Mitra Unggul Perkasa, PT Surya Bratasena Platantion, PT Langgam Inti Hibrindo, PT Serikat Putra, PT Sinar Haska Lestari, PT Stellindo Wahana Perkasa dan PT Agritasari Prima.

Afrizal Asri meminta kepada seluruh stakeholder terkait agar berpartisipasi menyukseskan program pemerintah dan tidak cuek dengan program ketahanan pangan ini. “Seluruh perusahaan perkebunan sawit yang ada di Kabupaten Pelalawan wajib ikut andil dengan menyiapkan lahan yang akan dipakai untuk melaksanakan program ketahanan pangan ini guna menyukseskan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto,” jelasnya dalam rilis Humas Polres Pelalawan dikutip elaeis.co Senin (17/2).

"Apabila ada perusahaan yang tidak bersedia menyiapkan lahannya untuk program ketahanan pangan, sesuai atensi Bapak Kapolda Riau, maka akan saya perintahkan Kasat Reskrim untuk segera melakukan pemeriksaan terhadap perusahaan tersebut," sambungnya.

Dia meminta perusahaan-perusahaan sawit yang ada di Pelalawan melaporkan data luasan wilayah yang akan digunakan untuk program ketahanan pangan ini dalam tempo satu minggu. “Sertakan juga progres yang telah dilakukan," tegasnya. 

"Dalam mensukseskan program ini, sesuai atensi dari Kapolda Riau, untuk penanaman harus sudah ditanam pada minggu depan secara serentak. Fokus ketahanan pangan itu adalah penanaman jagung pipil," tambahnya.

Dia menyebutkan bahwa hingga saat ini masih banyak data perusahaan sawit yang akan digunakan untuk program ketahanan pangan ini yang tidak sinkron. “Bahkan ada perusahaan yang belum melaporkannya sama sekali. Saya berharap kepada seluruh perusahaan perkebunan mau dan bersedia menyiapkan lahannya untuk program ketahanan pangan,” ungkapnya.

“Dalam menyukseskan program ini, saya berharap agar semua bergerak untuk memenuhi target seluas 15.314,08 hektar. Untuk itu, seluruh perusahaan diminta mengalokasikan 2% lahannya untuk monokultur dan 7% lahannya untuk tumpang sari. Kepada perusahaan sawit, agar secepatnya melaporkan data luasan areal yang akan digunakan untuk program ketahanan pangan ini,” imbuhnya.

Budi Surlani juga mengajak para petani berpartisipasi menyiapkan lahan untuk mendukung program ketahanan pangan ini. "Sangat diperlukan kerja sama antara pemerintah, penegak hukum, perusahaan, serta masyarakat agar program ketahanan pangan ini dapat berjalan lancar dan sukses," jelasnya.

Dia juga menyampaikan, demi menyukseskan program ini, nantinya dari Ditjen Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian akan memberikan bantuan berupa benih maupun pupuk. Ini akan digunakan untuk mendukung program ketahanan pangan.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :