https://www.elaeis.co

Berita / Sulawesi /

170 Petani Sawit dan Penyuluh Morowali Utara Dilatih Tingkatkan Produksi

170 Petani Sawit dan Penyuluh Morowali Utara Dilatih Tingkatkan Produksi

Peserta pelatihan petani sawit yang digelar di Palu. foto: ist.


Palu, elaeis.co – Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY), didukung Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), dan Direktorat Jenderal Perkebunan – Kementerian Pertanian, melaksanakan pelatihan sebagai rangkaian program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDMPKS) 2025 di Palu, Sulawesi Tengah.

Selama hampir sepekan, 170 petani sawit dan penyuluh dari Kabupaten Morowali Utara mengikuti pelatihan tersebut.

Wakil Direktur AKPY, Idum Satia Santi MP, menyampaikan bahwa pihaknya tahun ini memberikan pelatihan petani sawit yang jumlahnya mencapai 1.500 petani di 5 provinsi sentra sawit.

"Diantaranya 170 petani sawit dan penyuluh dari Kabupaten Morowali Utara. Inilah yang membanggakan bagi kami, karena mendapat kepercayaan untuk mengedukasi (sharing ilmu) untuk pengembangan kapasitas petani sawit,” ujarnya dalam keterangan yang dikutip Selasa (5/8).

Selama pelatihan, peserta akan mendapatkan berbagai materi terkait dengan teknis budidaya kelapa sawit. "Selain itu, untuk menambah pengetahuan terkait dengan teknis budidaya yang diaplikasikan oleh perusahaan, akan disampaikan melalui “Kuliah Umum” dari pihak Astra Agro Lestari,” imbuhnya.

Semua materi yang disampaikan agar peserta (petani sawit) dapat menghadapi berbagai tantangan yang saat ini dihadapi industri sawit, mulai dari legalitas, perubahan iklim, tumpang tindih lahan, isu kampanye negatif, hingga rendahnya produktivitas.

“Untuk pengelolaan kebun sawit dengan produktivitas yang diinginkan, tentu tidak terlepas dari SDM yang terampil dan berkompeten. Untuk itulah, pelatihan petani sawit diadakan supaya petani sawit dapat mengelola kebun dengan baik dan benar sesuai dengan standar Good Agriculture Practices (GAP)," paparnya.

"Dan yang tidak kalah penting, usai pelatihan, peserta dapat menjadi agen perubahan untuk pengelolaan kebun sawit yang lebih baik, serta dapat menularkan ilmu ke petani sawit lainnya, di daerah masing-masing,” sambungnya.

Dalam pelaksanaan pelatihan, pihak AKPY melibatkan praktisi kebun dan dosen sebagai instruktur yang sesuai dengan keilmuannya dengan metode yang menarik. Sebab, disampaikan dengan tiga cara yakni Ceramah, Disksusi dan Praktik, dengan mengacu pada teori taksonomi bloom.

Dalam sambutan secara virtual, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma – Ditjenbun, Kementerian Pertanian, Ir. Baginda Siagian, M.Si., menegaskan agar peserta pelatihan mengikuti dengan baik, sebab kesempatan tidak datang dua kali.

“Jadi, kami berharap kepada seluruh peserta pelatihan petani sawit dari Kabupaten Morowali Utara dapat memanfaatkan dengan baik dan optimal. Apa yang disampaikan oleh para instruktur menjadi modal untuk mengelola kebun agar lebih baik. Gunakan kesempatan ini dengan baik, agar ilmu dan pengetahuan yang diperoleh selama pelatihan dapat terserap atau diterima dengan baik dan dapat diterapkan di lapangan (kebun),” ujarnya.

Dikatakan Baginda, kenapa pelatihan petani sawit perlu diadakan? Saat ini produktivitas kebun sawit yang dikelola petani masih cukup rendah, 3–3,5 ton CPO/Ha/tahun.  Sementara, potensi untuk ditingkatkan menjadi 5–6 ton CPO/ha/tahun masih bisa.

“Peningkatan produktivitas yang nantinya berpengaruh pada peningkatan produksi sawit di Indonesia, salah satunya melalui kegiatan pelatihan. Peningkatan produktivitas dan produksi sawit menjadi tanggung jawab kita bersama yaitu petani, pemerintah dan perusahaan sawit,” katanya.

“Untuk itu, sekali lagi kami berpesan kepada seluruh peserta petani sawit dari Kabupaten Morowali Utara untuk mengikuti pelatihan dengan baik. Sehingga bisa berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan produksi sawit nasional,” imbuhnya.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :