Berita / Kalimantan /
17 Titik Air Dibangun Atasi Konversi Sawah Jadi Kebun Sawit
Lokasi sumur bor sebagai sumber air untuk lahan pertanian di PPU. foto: Diskominfo PPU
Penajam, elaeis.co – 17 titik air berupa sumur bor dibangun di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim). Kick off pembangunan titik air ini dilakukan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dan dipusatkan di Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten PPU, Tohar, mengikuti acara kick off melalui platform Zoom meeting di destinasi wisata sawah Desa Gunung Mulia, Kecamatan Babulu, Kabupaten PPU. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim dan Komandan Kodim (Dandim) 0906/Kutai Kartanegara.
Saat melakukan kick off, Maruli Simanjuntak menegaskan bahwa inisiasi program pembangunan titik air ini berakar dari pengalamannya selama melakukan kunjungan ke berbagai wilayah di Indonesia. Menurutnya, kebutuhan paling mendasar yang dihadapi masyarakat adalah ketersediaan air. KSAD berharap bahwa program ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan air, terutama bagi para petani.
“Saya yakin dengan adanya program pembangunan titik air ini, masyarakat khususnya petani akan mendapatkan dukungan yang lebih baik untuk mencapai ketahanan pangan," terang Maruli dalam keterangan resmi Diskominfo PPU dikutip Sabtu (27/4).
Sementara itu, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik mengungkapkan keprihatinannya terkait ketergantungan Provinsi Kaltim terhadap pasokan pangan yang masih berasal dari luar Kaltim, seperti Jawa dan Sulawesi.
Dia mencontohkan Kecamatan Babulu yang ada di Kabupaten PPU, telah mengalami penurunan luas lahan persawahan dari 8.000 hektar menjadi 6.000 hektar dalam satu tahun yang disebabkan oleh ketersediaan air yang kurang memadai. "Kondisi ini membuat para petani mengubah lahan pertanian menjadi perkebunan kelapa sawit" sebutnya.
Dia menyampaikan terima kasih kepada KSAD yang telah menginisiasi program pembangunan titik air ini sebagai solusi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. "Saya berharap program ini dapat memberikan bantuan yang signifikan bagi petani dalam mengatasi permasalahan ketersediaan air," tukasnya.
"Keberadaan titik air menjadi tindakan nyata yang dapat mencegah terjadinya konversi lahan pertanian menjadi kebun kelapa sawit," tambahnya.
Dandim 0906 Kutai Kartanegara Letkol Inf. Jeffry Satria menyampaikan laporan terkait latar belakang inisiasi kegiatan ini. Menurutnya, program ini bermula dari kebutuhan akan ketahanan pangan, terutama mengingat proyek Strategis Nasional Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang akan menyebabkan peningkatan pertumbuhan penduduk. Dandim menjelaskan bahwa saat ini petani di wilayah tersebut mengalami hambatan utama dalam mendapatkan air, terutama karena kurangnya fasilitas irigasi.
“Dengan adanya proyek pembangunan titik air, seperti sumur bor yang diresmikan hari ini, diharapkan dapat memberikan solusi konkret bagi petani dalam memenuhi kebutuhan air untuk lahan pertanian mereka,” terangnya.







Komentar Via Facebook :