https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Tahun Ini, Produksi CPO Diprediksi Turun 10 Persen

Tahun Ini, Produksi CPO Diprediksi Turun 10 Persen

Ketua DPP Apkasindo Gulat ME Manurung (baju putih), Putri Diplomasi & Komunikasi Sawit Indonesia dan Ketua Umum Gapki, Eddy Martono. (Ist)


Pekanbaru, elaeis.co - Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Dr Gulat Medali Emas Manurung, C.IMA memprediksi akan terjadi pelemahan produksi CPO Indonesia di tahun 2024.

Gulat menilai penurunan produksi ini juga bakal berkaitan dengan aktivitas agronomi, khususnya pemupukan yang dilakukan petani sawit.

"Melihat aktivitas agronomis sepanjang 2022 dan 2023, terkhusus terkait ke pemupukan dan faktor iklim, produksi CPO di 2024 ini akan menurun antara 5 hingga 10 persen," kata Gulat saat berbincang dengan elaeis.co, Selasa (23/1).

"Dampak perlakuan agronomis sawit biasanya juga akan nampak jelas 16-24 bulan kemudian," ujarnya.

Ayah dua anak ini menyebut, minimnya pemupukan dan tidak membaiknya harga CPO dua tahun terkahir, berakibat pada menurunnya daya beli petani dalam melakukan perawatan kebun.

"Minimnya pemupukan dan tidak membaiknya harga CPO, terdampak ke harga TBS yang rendah sepanjang 2022-2023 sebagai faktor utamanya, sehingga daya beli petani sawit menurun untuk belanja saprodi, seperti pupuk," kata dia.

Tak cuma berkaitan dengan aktivitas agronomi, Gulat mengatakan bahwa rendahnya capaian program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) juga menjadi penyebab menurunnya produksi CPO tahun ini.

"Melihat dinamika aspek agronomis tahun 2022-2023, dan belum kunjung tercapainya target PSR sejak 2017, maka simulasi yang kami buat, bahwa produksi CPO Indonesia tahun  2024 ini akan turun sekitar 5 hingga 10 persen. Tentu hal ini tidak diinginkan semua pihak," kata dia.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :