Berita / Nasional /
SPKS dan Gapki Sinergi Dorong Kemitraan dan Kemandirian Petani Sawit
SPKS dan Gapki jalin kerjasama untuk sawit berkelanjutan nasional.(Ist)
Jakarta, elaeis.co - Mendukung kemitraan dan kemandirian petani kelapa sawit untuk kelapa sawit berkelanjutan, Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) sepakati perjanjian kerjasama.
Ketua Umum Gapki Eddy Martono mengatakan kolaborasi antara petani dan perusahaan merupakan kunci keberlanjutan industri kelapa sawit nasional. Untuk itu kerjasama antara Gapki dan SPKS merupakan langkah untuk saling mendukung dalam berbagai aspek.
Mulai dari meningkatkan kapasitas petani dan kelembagaan petani serta mendorong terbentuknya kemitraan usaha perkebunan antara koperasi petani dengan perusahaan - perusahaan anggota Gapki. “kita juga saling dukung mencakup upaya menciptakan tata kelola industri sawit yang lebih transparan, berkeadilan, dan sesuai prinsip pembangunan berkelanjutan,” ujar Eddy dalam siaran pers yang diterima elaeis.co, Sabtu (21/6)
Ketua Umum SPKS Sabarudin menambahkan kerjasama ini juga mendukung petani sawit menuju kemandirian ekonomi. Sabarudin mengaku senang lantaran Gapki membuka lebar ruang kolaborasi untuk mendukung pemberdayaan petani sawit. Ink penting karena besarnya kontribusi petani dalam industri sawit nasional.
“Dari sekitar 16 juta hektare sawit di Indonesia, 40% di antaranya dikelola petani. Melihat penguasaan dan pengelolaan yang dilakukan oleh petani sawit, ini cukup besar bagi kami," terangnya
SPKS kini memiliki 76.700 anggota yang tersebar di 22 kabupaten di 11 provinsi, meliputi Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Selama ini, SPKS aktif mendukung petani sawit di lapangan melalui berbagai program, termasuk penyediaan pelatihan good agricultural practices (GAP) untuk memastikan pengelolaan sesuai prinsip keberlanjutan, penguatan kelembagaan koperasi sebagai entitas ekonomi petani, serta pendampingan langsung untuk kemitraan dengan beberapa perusahaan.
“Kami sangat mendukung sertifikasi ISPO yang menjadi kewajiban kita bersama. Apalagi saat ini sudah keluar Perpres No 16 Tahun 2025 tentang ISPO terbaru yang bersifat mandatory. Kami juga sangat konsen dengan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), mendampingi langsung anggota kami yang siap PSR,” tegas Sabarudin.
SPKS sangat fokus pada keberlanjutan dan pencapaian sertifikasi. Melalui kerja sama dengan Gapki, SPKS berharap dapat bersama-sama melakukan pendampingan sertifikasi ISPO. "Sehingga berkontribusi pada penguatan tata kelola sawit rakyat sesuai regulasi pemerintah," kata Sabarudin. SPKS juga melihat potensi kerja sama dalam program PSR, mengingat banyak anggota SPKS yang telah teridentifikasi siap replanting.
Karena itu, lewat kerja sama dengan Gapki diharapkan dapat makin memperkuat sektor perkebunan sawit dengan prinsip keberlanjutan dan keadilan, meningkatkan kesejahteraan petani, dan membangun tata kelola sawit nasional yang kuat, bebas deforestasi, kredibel, serta mendapatkan pengakuan global.







Komentar Via Facebook :