Berita / Nasional /
Sawit Antarkan RI Mandiri Energi, Bahlil Tantang Generasi Muda Ikut Ambil Peran
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Jakarta, elaeis.co - Dorongan menuju kemandirian energi nasional kembali ditegaskan pemerintah. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menantang generasi muda untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi ikut terlibat aktif dalam memajukan energi berbasis sumber daya dalam negeri, termasuk sawit.
Menurut Bahlil, masa depan energi Indonesia tidak boleh lagi bergantung pada impor.
Ia mengingatkan, tantangan global seperti krisis energi, fluktuasi harga minyak dunia, dan transisi menuju energi bersih harus dijawab dengan inovasi serta keberanian anak muda mengambil peran.
Hal itu ia sampaikan saat hadir di forum Tanwir Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) XXXIII di Universitas Muhammadiyah Malang.
“Kedaulatan energi ini tidak bisa ditawar. Pemuda harus siap turun tangan, bukan hanya bicara, tapi juga menyiapkan kapasitas untuk memimpin masa depan energi Indonesia,” tegas Bahlil di hadapan ratusan mahasiswa.
Bahlil membeberkan capaian penggunaan energi berbasis sawit melalui kebijakan biodiesel. Pemerintah telah mendorong pemanfaatan Crude Palm Oil (CPO) sebagai bahan baku campuran solar (B10–B40) dan kini sedang menuju B50.
Ia menyebut, konsumsi solar Indonesia mencapai 34 juta ton per tahun. Sejak program biodiesel diperluas, impor solar berhasil ditekan signifikan. “Impor kita sekarang tinggal 4,9 juta barel per tahun. Tahun 2025 kita dorong B50, lalu bensin kita kembangkan E10 berbasis etanol,” ujarnya.
Bahlil menegaskan bahwa kebijakan ini bukan hanya soal efisiensi biaya negara, tetapi juga langkah strategis menjaga kedaulatan energi. Meski begitu, ia mengakui ada pihak-pihak yang tak senang karena merasa dirugikan oleh menurunnya kuota impor. Namun, ia memastikan pemerintah tak akan mundur.
Bahlil menyebut, generasi muda memiliki ruang luas untuk berkontribusi, mulai dari riset energi terbarukan, inovasi teknologi pengolahan sawit, hingga kampanye publik soal kemandirian energi. Menurutnya, mahasiswa dan komunitas pemuda perlu aktif menyuarakan diskursus yang membangun.
“Kritik kalian itu gizi bagi saya. Jangan ragu menyampaikan pandangan, tapi sertai juga dengan kontribusi nyata,” katanya.
Lewat forum ini, Bahlil berharap muncul inovator muda yang membawa gagasan segar bagi masa depan energi nasional.
Ia menegaskan, kemandirian energi adalah perjuangan kolektif. Sawit hanyalah salah satu pintu masuk, dan peran anak muda menjadi kunci mempercepat transformasi energi Indonesia.






Komentar Via Facebook :