Siak, elaeis.co - Senyum sumringah tampak terlihat di wajah Hendro Satrioko ketika berdiskusi dengan perwakilan manajemen PT Kimia Tirta Utama (KTU) di depan ratusan buah semangka baru panen.

Mantan Penghulu Kampung (kepala desa) Pangkalan Pisang, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau ini, sebelumnya tidak menyangka para petinggi anak perusahaan PT Astra Agro Lestari (AAL) tersebut datang menyaksikan panen buah semangka miliknya.

"Tak menyangka aja. Saya pikir tadi siap yang datang. Soalnya kita lagi asyik manen, tiba-tiba ada orang datang. Eh, ternyata bapak-bapak dari PT KTU," kata ayah dua anak ini kepada elaeis.co, Senin kemarin.

Sebetulnya, keberhasilan Hendro bersama Kelompok Tani Mekarsari dalam menanam buah semangka ini tidak terlepas dari campuran tangan PT KTU. Sebab, Kelompok Tani Mekarsari adalah salah satu binaan PT KTU. 

“Kita mengucapkan banyak terima kasih kepada PT KTU karena selama ini telah mensupport Kelompok Tani Mekarsari," ujarnya.

Karena dukungan itu, Hendro berhasil memanen buah semangka sebanyak 4 ton di lahan sendiri seluas 1 hektare lebih. Buah semangka ini dijual seharga Rp6.000 per kilogram. Dulunya lahan yang ditanami semangka ini berisikan sawit. 

Semangka Hendro ini juga banjir peminat, sehingga tidak menunggu lama untuk mendapatkan duitnya. Sebab, buah semangka ini langsung dibeli pengepul. 

"Buah semangka ini langsung habis distribusikan ke pengepul dengan harga Rp.6.000/kg. Jika dikonversi ke rupiah, dari hasil panen kali ini kami mendapatkan sekitar Rp24.000.000," kata dia.

Karena sudah merasakan manisnya duit semangka ini, Hendro juga berencana menanamnya kembali. Kali ini di lahan seluas 2 hektare yang ditargetkan pengerjaannya di mulai pada Juli mendatang.

"Dengan luas segitu, kita membutuhkan setidaknya bibit semangka sekitar 25 bungkus. Kami berharap pihak PT KTU melalui program CSR-nya juga bisa kembali membantu Kelompok Tani Mekarsari untuk penyediaan bibit dengan kualitas yang baik," ujarnya.

CDO PT Kimia Tirta Utama A. Hardiman dan Asisten CSR Eri Apriadi yang datang langsung ke lokasi itu juga sangat takjub melihat keberhasilan Hendro bersama kelompok tani yang dipimpinnya, sukses dalam menanam buah semangka.

Hardiman mengatakan, PT KTU akan secara kontinu melakukan pembinaan untuk kelompok tani di ring 1 beroperasinya perusahaan kelapa sawit tersebut.

"Ada tiga kelompok tani bergerak di bidang holtikultura yang kita bina selama ini. Yakni di Kelompok Tani Mekarsari, Subur Jaya dan Pemuda Tani Bersatu," kata dia.

Tidak hanya yang bergerak di bidang holtikultura, PT KTU juga membina kelompok tani di bidang lainnya seperti Kelompok Tani Buatan I yang bergerak di bidang budidaya bebek petelur, Kelompok Tani Mandiri Kuala Gasib yang bergerak di bidang budidaya ikan gurame dan Kelompok Tani Duo Rimbo Madu yang bergerak di budidaya lebah madu.

"Melalui program Community Development (CD) dan Community Social and Responsibility (CSR), Perusahaan akan mendukung penuh upaya pemberdayaan masyarakat dalam hal ini kelompok tani," sambung Administratur PT KTU Hubbal K Sembiring.

Semua ini kata Hubbal merupakan salah satu upaya perusahaan untuk melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di ring 1 beroperasi PT KTU.

"Kelompok Tani di desa ring-1 perusahaan akan terus kami support dalam bentuk pelatihan kader dan bantuan sarana dan prasarana sehingga bisa mempermudah kelompok tani menjalankan kegiatannya. Hal ini sejalan dengan salah satu Pilar Astra yakni Astra Kreatif, yang membantu memberdayakan masyarakat sekitar dalam hal pengembangan ekonomi,” jelas Hubbal.