Pekanbaru, elaeis.co - Dinas Perkebunan (disbun) Provinsi Riau merilis logo baru sebagai identitas terkininya. Logo ini menampilkan gambar enam komoditas andalan di Bumi Lancang Kuning tersebut.

Peluncuran logo baru ini dilakukan langsung oleh Kepala Disbun Riau, Syahrial Abdi, yang disaksikan seluruh pegawai instansi tersebut, Senin (6/1) lalu.

Syahrial menjelaskan, enam komoditi yang diusung dalam logo baru itu yakni kelapa sawit, kelapa, karet, kopi, pinang, dan sagu. Lewat peluncuran logo ini, pihaknya ingin ikut berkontribusi meningkatkan produktivitas enam komoditi andalan tadi.

Baca juga: 2025, Disbun Riau akan Latih 1.672 Petani Tingkatkan Produktivitas

“Terlebih sektor pangan menjadi program nasional saat ini. Tentu kita ingin turut mendukung suksesnya Asta Cita presiden yang menjadikan sektor perkebunan salah satu kuncinya," tuturnya kepada elaeis.co, Rabu (8/1).

Apalagi, lanjut Syahrial, Riau memiliki perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia. Begitu juga perkebunan karet dan sagu yang menjadi urutan ke tiga.

"Seperti kita ketahui, kelapa sawit menjadi komoditi yang akan dikembangkan dan ditingkatkan presiden untuk mencapai swasembada pangan dan kemandirian energi," terangnya.

Berikut makna logo baru Dinas Perkebunan Riau:

• Huruf d: Warna gradasi merah dan oranye melambangkan komoditi kelapa sawit dengan lingkaran putih yang merupakan kernel kelapa sawit
• Huruf i: Warna hijau dengan gambar komoditi karet lengkap dengan mangkok sadap warna hitam
• Huruf s: Warna hitam kecoklatan melambangkan komoditi kopi
• Huruf b: Warna coklat melambangkan komoditi kelapa dengan lingkaran putih abu-abu yang menggambarkan daging buah kelapa
• Huruf u: Warna abu-abu keputihan melambangkan komoditi sagu
• Huruf n: Warna oranye melambangkan komoditi pinang
• Selembayung: Warna merah dan oranye melambangkan ciri khas motif rumah adat melayu
• Pelepah Daun: Melambangkan family rumpun palma yang menjadi komoditi dominan di Provinsi Riau
• Provinsi Riau : Warna Hijau melambangkan komoditi perkebunan sebagai penyumbang devisa terbesar dari sektor pertanian di Provinsi Riau