Jakarta, elaeis.co – PT Sahabat Mewah dan Makmur (SMM), anak perusahaan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk, kembali membagikan premi hasil penjualan minyak sawit berkelanjutan kepada petani kemitraan melalui lima koperasi di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Total premi yang disalurkan kepada petani kemitraan senilai Rp 340.769.162. Dana tersebut diterima perwakilan masing-masing koperasi di ANJ Learning Center, Kabupaten Belitung Timur, belum lama ini.

Kelima koperasi petani mitra yang menerima premi yakni Koperasi Mitra Lestari, Koperasi Sambar Jaya Makmur, Koperasi Mitra Anugrah, Koperasi Berhimpun Sejahtera, dan Koperasi Lindong Raya. Tercatat 382 petani menjadi anggota kelima koperasi itu dengan total luas lahan 564,18 ha.

Dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 157.281.349, nilai premi yang dibagikan tahun ini meningkat hingga 116%. Penyebab peningkatan premi adalah berkat meningkatnya nilai penjualan minyak sawit yang tersertifikasi RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil).  

Direktur Utama PT SMM, Juli Wankara Purba, menjelaskan, pemberian premi minyak sawit berkelanjutan merupakan bentuk apresiasi yang diberikan kepada para petani yang telah mengimplementasikan pengelolaan dan praktik perkebunan berkelanjutan melalui skema sertifikasi RSPO.

"Kami berharap dengan sertifikasi RSPO yang dimiliki dapat membuktikan bahwa praktik dan tata kelola perkebunan yang berkelanjutan telah berjalan dengan baik dan dapat ditingkatkan. Sehingga seluruh koperasi mitra dapat menerima premi minyak sawit berkelanjutan pada tahun yang akan datang," katanya.

Dia menambahkan, sampai saat ini ketertelusuran TBS luar PT SMM telah mencapai 100%. "Artinya seluruh sumber TBS PT SMM dari pihak ketiga telah teridentifikasi sumbernya dari mana," jelasnya.

Bupati Belitung Timur, Drs Burhanudin, sangat mengapresiasi pembagian premi sawit berkelanjutan kepada lima koperasi mitra SMM.

"Kami meminta para petani sawit agar dapat terus berkomitmen menjaga kemitraan yang telah terjalin ini dengan sebaik mungkin. Jangan pernah terpancing bujuk rayu, jangan sampai gara–gara harga yang ditawarkan pihak lain, kalian keluar dari komitmen," pesannya.

Dia berjanji, pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian akan terus membantu jika ada permasalahan petani terkait dengan status lahan sawit. "Di tempat lain masih ada petani yang menanam sawit di kawasan hutan, ini bakal jadi masalah. Sebaiknya transparan agar pemerintah dapat memberikan solusi,” ujarnya.