Pekanbaru, elaeis.co - Rapat penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau rusuh. Hal ini mengakibatkan belum finalnya harga yang ditetapkan untuk TBS sawit periode 28 September - 4 Oktober 2022.  

Dari pantauan elaeis.co, rapat tampak dihentikan sementara karena beberapa pihak bersikeras belum bisa menerima penetapan komponen yang ada dalam rumus harga TBS sawit. 

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Disbun Riau, Defris Hatmaja kepada elaeis.co menyebutkan bahwa persoalannya adalah adanya komponen harga yang tidak dilaporkan oleh pihak perusahaan yang menjadi perwakilan dalam tim penetapan harga. 

Defris mengatakan, bahwa pihak perusahaan tidak bisa menyajikan laporan realisasi penggunaan penggunaan Biaya Operasional Tidak Langsung (BOTL).

"Memang tadi ada perdebatan. Kita mempunyai hak untuk meminta laporan Biaya Operasional Tidak Langsung (BOTL)," kata dia.  

"Teman-teman dari perusahaan, sampai dengan tadi pagi rapat kita mulai, kawan-kawan belum bisa melaporkan Biaya Operasional Tidak Langsung (BOTL) tersebut," tambahnya. 

Dalam regulasinya, jelas Defris, apabila tidak ada laporan mengenai BOTL dari perusahaan, maka dalam rumus penetapan harga, diputuskan bahwa BOTL itu 0. 

"Tapi tadi perusahaan tidak bisa menerima jika BOTL diputuskan 0. Makanya tadi terjadi perdebatan," tambahnya. 

Hingga saat ini, rapat penetapan harga TBS masih berlangsung. Tampak Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Zulfadli juga  telah hadir langsung dalam rapat tersebut.