Berita / Bisnis /
PTPN IV Regional III Kapalkan 10.000 Ton CPO Bersertifikasi RSPO SG ke Eropa
Direktur Pemasaran dan Komersial PTPN IV Ryanto Wisnuardy melepas pengapalan perdana 10.000 ton CPO bersertifikasi RSPO SG dari pelabuhan Dumai dengan tujuan akhir Italia. foto: ist.
Dumai, elaeis.co - Holding Perkebunan Nusantara (Persero) melalui anak usahanya PTPN IV PalmCo melakukan pengapalan perdana 10.000 ton crude palm oil (CPO) yang telah mengantongi sertifikasi segregation roundtable on sustainable palm oil (SG RSPO).
Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa mengatakan, dari pengiriman perdana CPO berkualitas tinggi melalui Pelabuhan Pelindo Dumai, Provinsi Riau, dan bekerjasama dengan PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Inacom tersebut, korporasi berpotensi turut menyumbang devisa negara mencapai USD 9 juta.
"Alhamdulillah, kita sudah mengapalkan 10.000 ton CPO bersertifikasi segregation RSPO ke Eropa melalui pelabuhan Dumai. CPO ini merupakan hasil produksi dari teman-teman kita di PTPN IV Regional III yang sebelumnya telah mengantongi RSPO model identity preserved," kata Jatmiko dalam keterangan tertulisnya dikutip elaeis.co, Jumat (16/2).
Baca juga: PTPN IV Regional III Perkuat Budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Awal tahun ini, PTPN IV PalmCo melalui wilayah operasional Regional III yang berlokasi di Provinsi Riau berhasil mengantongi sertifikasi RSPO model Identity Preserved Segregation, yang merupakan produk CPO dengan nilai premium signifikan untuk pasar global.
CPO bersertifikasi RSPO SG tersebut dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit Sei Rokan dan Tandun, yang beroperasi di bawah manajemen PTPN IV di Riau.
Jatmiko mengatakan bahwa sertifikasi internasional tersebut merupakan komitmen perusahaan untuk menjamin jejak keberlanjutan dan keterlacakan di sepanjang rantai pasok produksi serta dapat diidentifikasi secara komprehensif, mulai dari on-farm hingga ke off-farm.
Baca juga: Balik Kampung, Alumni Unri Promosi SEVP Business Support PTPN IV Regional III
Melalui sertifikasi tersebut, PTPN IV PalmCo pun berpotensi mendapat tambahan nilai atau added value berupa premium price mencapai USD 40 per metrik ton.
"Sertifikasi RSPO model IP Segregation ini bukan hanya sekedar premium price maupun kemampuan kita bersaing di pasar global, namun merupakan wujud komitmen kita untuk bersama-sama melaksanakan program sawit lestari yang berkelanjutan," tuturnya.
Sementara itu Direktur Pemasaran dan Komersial PTPN IV PalmCo Ryanto Wisnuardy menambahkan bahwa pada tahun ini, korporasi menargetkan untuk mampu memproduksi dan mengapalkan sebanyak 120 ribu metrik ton minyak sawit mentah bersertifikat RSPO SG.
Baca juga: Areal PSR PTPN IV Regional III di Siak Diproyeksikan Hasilkan 50 Ton Gabah
Jumlah itu setara 4,6 persen dari total produksi rata-rata tahunan perusahaan yang mencapai 2,58 juta metrik ton per tahun. Melalui sertifikasi ini, PTPN IV PalmCo menargetkan memperoleh tambahan premium price sebesar USD 3,6 juta.
"Target itu kami ambil dari wilayah operasional PTPN IV di Riau dan Sumatera Utara dengan kisaran premium price USD 20 sampai dengan USD 50 per metrik ton. "Dengan asumsi rata-rata USD 30 per metrik ton, maka diestimasikan akan memberikan nilai tambah USD 3,6 juta," ujarnya.
Lebih jauh, ia mengatakan bahwa PTPN IV Regional III merupakan yang pertama yang berhasil mengantongi dan mengapalkan produk CPO RSPO SG tersebut. "Ini menjadi tonggak sejarah betul di PTPN, karena Regional III yang pertama kalinya melakukan ekspor sertifikasi SG. Saya mengapresiasi Regional III, karena telah menjadi motor penggerak di berbagai hal," puji Ryanto.
Baca juga: Salurkan Ribuan Paket Sembako, PTPN IV Regional III Perluas Bantuan Banjir di 5 Kabupaten
Meski begitu, ia tetap meminta agar PTPN IV Regional III terus berinovasi, termasuk memanfaatkan peluang memenuhi standar food grade sehingga premi yang diperoleh dapat lebih ditingkatkan.
Dalam kesempatan yang sama, Ryanto turut menyampaikan apresiasi kepada Inacom KPBN yang telah menyiapkan tangki khusus penyimpanan CPO bersertifikasi RSPO SG. "Terima kasih kepada KPBN, tanpa KPBN ekspor tidak berjalan. RSPO SG ini agak berbeda, karena dia harus murni dan terpisah dengan lainnya," ujarnya.
Sementara itu, Region Head PTPN IV Regional III Ahmad Gusmar Harahap menyatakan bahwa sepanjang 2025 ini, Regional III ditargetkan mampu memproduksi sebesar 60.000 metrik ton CPO bersertifikasi RSPO model IP SG.
"Insya Allah, tahun ini, kita menargetkan mampu memproduksi dan mengapalkan 60.000 ton CPO bersertifikasi IP Segregation yang memiliki premium price sebesar USD 40 per metric ton. Dengan adanya sertifikasi IP ini, tidak hanya membawa added value, namun juga kontribusi kita untuk terus mengoptimalkan peluang, memaksimalkan perbaikan, dalam memanfaatkan setiap peluang dan menjawab tantangan," tuturnya.
Kegiatan pengapalan perdana secara simbolis yang dilaksanakan dengan melepas kapal tanker dengan nama lambung Cherry Tonda yang rencananya akan berlabuh di Italia, Eropa.







Komentar Via Facebook :