Berita / Sumatera /
Petani Sawit, GAPKI, dan CPOPC Kunjungi Proyek PKSi dan KUD Sejahtera Muba
Pata petani sawit daro nernagai negara mengunjungi proyek PKS mini di Kecamatan Babat Toman, Kabipaten Muna, Sumsel. (Foto: hendrik)
Sekayu, elaeis.co - Ratusan petani sawit dan dari Indonesia, Malaysia, dan Papua Nugini, melakukan kunjungan ke lokasi proyek pabrik kelapa sawit (PKS) di Desa Bruge, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel )., Rabu (12/6/2024).
Proyek PKS tersebut adalah milik PT Putra Utama Sawit Sungai Angit (PUSSA) yang kepemilikan sahamnya terdiiri dari investor lokal dan para petani sawit yang tergabung dalam Koperasi Unit Desa (KUD) Sejahtera, Kelurahan Babat.
Para petani tidak sendirian saat mengunjungi proyek tersebut. Mereka didampingi oleh para pengurus Dewan Negara - negara Penghasil Kelapa Sawit atau The Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).
Baca Juga: Di Palembang, Pemerintah Papua Nugini Sampaikan Permintaan Khusus kepada CPOPC
Rombongan yang dipimpin oleh Dr Witjaksana Darmosarkoro sebagai Direktur Keberlanjutan dan Petani Kecil CPOPC diterima oleh H. Thamrin Tohet selaku Direktur Utama PT PUSSA sekaligus Ketua KUD Sejahtera Muba.
Witjaksana dalam paparan singkatnya mengatakan proyek PKS tersebut dipilih untuk dikunjungi karena pihak KUD Sejahtera telah mendapat sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) sebanyak dua kali.
“Yang pertama kali sertifikasi ISPO diterima KUD Sejahtera di tahun 2017. Lalu kini diperpanjang lagi untuk yang kedua kali,” ungkap Witjaksana Darmosarkoro.
Sementara itu Thamrin menjelaskan, proyek PKS tersebut sedang dalam pengerjaan awal dan diperkirakan membutuhkan dana setidaknya Rp 130 miliar dan selesai pada Januari 2025.
Baca Juga: EUDR dan Kesejahteraan Petani Sawit Jadi Sorotan dalam Lokakarya CPOPC
“Kapasitas PKS yang kami rencanakan ini direncanakan sebesar 30 ton per jam dan bisa ditingkatkan menjadi 60 ton per jam,” papar Thamrin kepada para petani sawit dan delegasi CPOPC dan GAPKI.
Kata dia, rencana penyediaan sumber tandan buah segar (TBS) sebagai bahan baku utama pembuatan minyak sawit mentah atau minyak sawit mentah (CPO) berasal dari kebun sawit milik KUD Sejahtera, dari kebun masyarakat umum, dan lainnya.
“Jadi begini, lahan pabrik 16 hektar, dan sumber bahan baku dari kebun plasma KUD Sejahtera 3.072 Ha, PT TOPSA 2.500 Ha, lahan CV Angsa Unggul 750 Ha, PT JM Joen Perkasa 500 Ha potensi 1.000 Ha,” ucapnya.
Kunjungan tersebut kemudian dilanjutkan dengan dialog di kantor KUD Sejahtera dan dilakukan kunjungan singkat ke kebun milik pihak KUD.







Komentar Via Facebook :