Berita / Sumatera /
Petani Sawit Diminta Manfaatkan Perpustakaan untuk Dongkrak Penghasilan
Perpustakaan Universitas Bengkulu. foto: dok. Unib
Bengkulu, elaeis.co - Tingkat literasi petani sawit di Provinsi Bengkulu dinilai masih rendah. Karena itu petani sawit diajak memperbanyak membaca di perpustakaan yang disediakan pemerintah.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, Meri Sasdi, mengaku sedih melihat minimnya pemanfaatan perpustakaan di desa-desa di Bengkulu. Banyak perpustakaan tidak dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat, terutama oleh para petani sawit.
Padahal, katanya, di perpustakaan terdapat beragam buku yang dapat memberikan inspirasi dan pengetahuan baru bagi para petani sawit untuk memperbaiki dan meningkatkan pengelolaan lahan sehingga produksi dan kesejahteraan mereka meningkat.
"Kami mengimbau kepada petani sawit di daerah agar memanfaatkan perpustakaan yang tersedia. Banyak buku-buku yang dapat memberikan wawasan baru dan strategi terkini dalam pengelolaan lahan perkebunan kelapa sawit," kata Sasdi, Selasa (11/7).
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, hanya sekitar 30% dari total perpustakaan di daerah yang aktif dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal ini mencerminkan minimnya kesadaran dan pengetahuan mengenai potensi perpustakaan sebagai sumber informasi dan pengetahuan yang tak ternilai bagi para petani sawit.
"Kami memiliki koleksi buku berisi beragam ilmu pengetahuan di perpustakaan yang dapat membantu petani sawit dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas lahan perkebunan mereka. Sayangnya, masih banyak yang belum menyadari hal ini," sesalnya.
Buku-buku yang dimaksud tersebut mencakup berbagai aspek terkait pertanian, pengelolaan lahan, teknik bercocok tanam, pemupukan, pengendalian hama, dan strategi pengelolaan keuangan dalam sektor perkebunan. Melalui pengetahuan yang terdapat di buku-buku tersebut, petani sawit dapat mengoptimalkan lahan mereka dan meningkatkan efisiensi produksi, sekaligus meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan.
"Saya berharap para petani sawit dapat melihat perpustakaan sebagai sumber pengetahuan yang berharga. Buku-buku yang ada di sana bisa memberikan ide baru dan solusi praktis untuk mengelola lahan perkebunan kelapa sawit secara berkelanjutan," ungkapnya.
Dalam rangka meningkatkan pemanfaatan perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu berencana untuk melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada petani sawit di desa-desa. Sosialisasi tersebut akan memberikan pemahaman mengenai manfaat perpustakaan dan bagaimana buku-buku yang ada dapat membantu dalam pengelolaan lahan perkebunan kelapa sawit.
"Kami akan bekerja sama dengan pemerintah desa dan kelompok tani untuk mengadakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan. Diharapkan dengan pemahaman yang lebih baik, petani sawit dapat memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber inspirasi dan pengetahuan yang berguna," tuturnya.
Diharapkan dengan adanya upaya ini, kesadaran dan partisipasi petani sawit dalam memanfaatkan perpustakaan di Bengkulu akan meningkat. Para petani sawit akan dapat mengakses pengetahuan dan informasi terkini yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan usaha pertanian mereka.
"Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan persaingan global, kolaborasi antara sektor pertanian dan perpustakaan menjadi sangat penting. Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber informasi dan pengetahuan bisa menjadi kunci keberhasilan para petani sawit dalam mengelola lahan perkebunan kelapa sawit mereka secara optimal," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :