Berita / Bisnis /
Perusahaan Sabun Asal India Resmikan Fasilitas Manufaktur Baru di KEK Sei Mangkei
Grand Inauguration Veda 3, fasilitas manufaktur terbaru PT Alliance Consumer Products Indonesia, di KEK Sei Mangkei. Foto: ist.
Medan, elaeis.co – Hilirisasi sawit di Sumatera Utara terus bertambah dan berkembang. PT Alliance Consumer Products Indonesia (ACPI) meresmikan fasilitas manufaktur terbaru mereka, Veda 3 di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun.
Peresmian fasilitas mutakhir ini menandai komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan dan memperkuat posisinya di pasar global dengan mengedepankan keberlanjutan dan memenuhi standar global. PT ACPI sendiri merupakan perusahaan manufaktur personal health care dengan produk sabun mandi.
Selain mendukung kebutuhan produksi internal, pembangunan Veda 3 bertujuan memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat terhadap produk sabun berbentuk noodles dan beads. Keberadaan unit pabrik baru ini juga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja lokal dan meningkatkan penyerapan bahan baku minyak sawit sehingga turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi regional.
Grand Inauguration Veda 3 dihadiri oleh Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Edwin Manansang, Konsul Jenderal India di Medan, Ravi Shanker Goel, Kepala Kanwil Bea Cukai Sumatera Utara, Sugeng Apriyanto, dan Board of Directors PT Alliance Consumer Products Indonesia, Anil Nagpal dan Haris Agarwal.
PT ACPI memulai operasinya di Indonesia setelah lebih dari 20 tahun berkecimpung di industri pembuatan sabun di India. Meski sempat menghadapi tantangan akibat pandemi, pembangunan pabrik ini akhirnya dapat diselesaikan. Akuisisi lahan dilakukan pada September 2021 dan produksi komersial di Veda 1 bisa dimulai 12 bulan kemudian, tepatnya pada September 2022.
Saat ini fasilitas Veda 1 telah mengekspor lebih dari 650 juta batang sabun ke lebih dari 50 negara. Perusahaan menargetkan angka ekspor mencapai 1 miliar batang sabun pada tahun 2026. Dengan lebih dari 750 tenaga kerja lokal yang saat ini dipekerjakan, PT ACPI menargetkan akan menambah lebih dari 250 tenaga kerja baru dengan hadirnya fasilitas Veda 3.
Kepala Kanwil Bea Cukai Sumatera Utara, Sugeng Apriyanto, menegaskan bahwa pihaknya akan mendukung pertumbuhan investasi dan industri di KEK Sei Mangkei. Bea Cukai memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan kelancaran arus barang dan jasa serta mendukung kegiatan industri dan perdagangan.
“Di KEK kami menyediakan fasilitas fiskal seperti pembebasan bea masuk dan insentif yang bertujuan untuk mendorong investasi dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global,” jelasnya dalam siaran pers dikutip Ahad (12/1).
Menurutnya, perluasan area pabrik dan fasilitas baru PT ACPI diharapkan tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi perusahaan, tetapi juga memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat dan negara.
“Dengan perluasan kawasan PT ACPI, semoga dapat meningkatkan jumlah industri di KEK Sei Mangkei sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat industri pengolahan kelapa sawit di Asia Tenggara,” tukasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Simalungun H Zonny Waldi menyampaikan bahwa pengembangan industri di KEK Sei Mangkei merupakan salah satu komitmen untuk memajukan ekonomi di Simalungun. Menurutnya, kehadiran PT ACPI di KEK Sei Mangkei membuktikan kepercayaan investor terhadap potensi bahan baku sawit yang ada di daerah itu.
“Pemkab Simalungun menyambut baik kehadiran perusahaan ini, tentunya diharapkan akan memberikan dampak positif bagi masyarakat maupun pemerintah seperti terbukanya lapangan pekerjaan. Pemkab Simalungun akan terus berupaya menciptakan lingkungan yang kondusif dan kebijakan yang mendukung pertumbuhan dan pengembangan infrastruktur dan sumber daya manusia,” imbuhnya.







Komentar Via Facebook :