https://www.elaeis.co

Berita / Sulawesi /

NTP Sulut Melonjak, BPS: Daya Beli Petani Makin Baik 

NTP Sulut Melonjak, BPS: Daya Beli Petani Makin Baik 

Ilustrasi (Ist.)


Manado, elaeis.co - Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada Januari 2024 tercatat sebesar 115,88. Dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS), angka ini mengalami kenaikan 2,69 persen dibandingkan NTP Desember 2023. 

Kepala BPS Sulawesi Utara, Asim Saputra menyebut, kenaikan NTP pada Januari 2024 ini disebabkan oleh naiknya indeks harga yang diterima petani (lt) sebesar 1,91 persen. 

"Sementara nilai indeks harga yang dibayar (Ib) petani mengalami penurunan sebesar 0,76 persen," kata Asim dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/2). 

Baca Juga : NTP Riau Januari 2024 Naik Tipis, Kalah Jauh Dibanding Lampung

Dijelaskannya, dari lima subsektor pertanian yang dipantau pada bulan Januari, empat subsektor menunjukan tren kenaikan. 

Masing-maaing Subsektor Hortikultura yang naik paling tinggi sebesar 9,48 persen, disusul Subsektor Peternakan sebesar 1,62 persen, Subsektor Perkebunan Rakyat naik 1,60 persen, dan Subsektor Tanaman Pangan yang naik 1,59 persen. 

Sementara subsektor yang mengalami penurunan yakni Perikanan yang turun sebesar 0,28 persen.

"Perkembangan NTP Sulawesi Utara sejak bulan November 2020 sudah menunjukkan nilai di atas 100. Keadaan ini menunjukan tingkat daya beli petani secara umum sudah lebih baik dibanding kondisi pada tahun 2018 atau tahun dasar," tambahnya.

Dia menambahkan bahwa NTP secara Year to Date (YTD) atau tahun kalender maupun secara Year on Year (YoY) atau tahun ke tahun tercatat mengalami kenaikan. Nilai Tukar Petani secara YTD naik 2,69 persen sedangkan YoY naik 10,60 persen. 

"Sama halnya dengan NTP, Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) mengalami kenaikan sebesar 1,49 persen, dari nilai 114,48 di bulan Desember 2023 menjadi 116,18 di bulan Januari 2024," sebutnya. 

Secara nasional, kata Asim, Sulawesi Utara merupakan provinsi dengan kenaikan NTP tertinggi. Sebaliknya, NTP Provinsi Kalimantan Utara mengalami penurunan terbesar, yakni -1,05 persen.
 

Komentar Via Facebook :