https://www.elaeis.co

Berita / Internasional /

Negosiasi Berbuah Manis, Sawit dan Kakao RI Bebas Tarif Masuk AS

Negosiasi Berbuah Manis, Sawit dan Kakao RI Bebas Tarif Masuk AS


Jakarta, elaeis.co – Kabar baik buat petani dan eksportir Indonesia. Hasil negosiasi dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) akhirnya membuahkan manis. Kelapa sawit dan kakao, dua komoditas andalan Tanah Air, resmi bebas dari pengenaan tarif resiprokal saat masuk ke pasar AS.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan kabar ini langsung dari Washington, Selasa (23/12), usai perundingan dengan Ambassador United States Trade Representative (USTR) Jamieson Greer. 

Menurut Airlangga, keputusan ini melanjutkan kesepakatan awal yang dicapai pada 22 Juli 2025.

“Beberapa produk unggulan Indonesia, seperti minyak sawit, kopi, kakao, dan teh, mendapatkan relaksasi tarif. Ini tentu kabar gembira bagi pelaku usaha dan petani di hulu,” ujar Airlangga dengan nada optimistis.

Bagi industri sawit, kabar ini seperti angin segar yang membuka peluang ekspor lebih lebar ke AS. Tarif yang sebelumnya sempat mencapai 32 persen kini sudah diturunkan menjadi 19 persen. Bebas tarif, artinya harga produk Indonesia bisa lebih kompetitif, dan daya saing di pasar global meningkat.

Tak hanya menguntungkan Indonesia, kesepakatan ini juga diharapkan memberi ruang bagi produk AS untuk masuk pasar domestik secara seimbang. “Perjanjian ini bersifat strategis sekaligus komersial, saling menguntungkan kedua negara,” tambah Airlangga.

Meski AS juga menunjukkan minat pada komoditas mineral kritis Indonesia, Airlangga memastikan kesepakatan ini tidak akan membatasi ruang kebijakan nasional. Indonesia tetap menjaga kedaulatan dan kepentingan strategisnya.

Rencananya, dokumen perjanjian dagang ini akan ditandatangani langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden AS Donald Trump sebelum akhir Januari 2026. Jika berjalan sesuai rencana, penandatanganan ini akan menandai babak baru hubungan dagang RI-AS yang lebih menguntungkan.

Dengan keputusan ini, pelaku usaha Indonesia, terutama di sektor sawit dan kakao, bisa tersenyum lega. Harga ekspor yang lebih kompetitif sekaligus akses pasar AS yang terbuka lebar, jadi peluang emas untuk memperkuat posisi Indonesia di panggung perdagangan global.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :