Berita / Kalimantan /
Musim Hujan, Petani Minta Pemerintah Perbaiki Jalur Distribusi Sawit di Kalteng
Jalur distribusi sawit rusak parah saat musim hujan. foto: ist.
Palangkaraya, elaeis.co - Musim hujan mulai melanda sejumlah daerah di Provinsi Kalimantan Tengah (kalteng). Intensitas hujan yang tinggi membuat banyak ruas jalan angkutan kelapa sawit di wilayah itu rusak parah.
Ketua Aspek-PIR Kalteng, Yusroh Fataqin mengatakan, hampir setiap tahun petani harus merasakan sulitnya pengangkutan buah kelapa sawit hasil panen. Bukan hanya jalan kebun, kerusakan parah juga terjadi di jalan negara penghubung antar kabupaten di Kalteng.
"Hampir semua jalan yang biasa dilalui angkutan kebun sawit hancur, pemerintah daerah juga belum ada lakukan perbaikan. Akhirnya pengangkutan TBS dan CPO terhambat," ujarnya kepada elaeis.co, Rabu (18/12).
Kondisi ini tentu saja mempengaruhi perekonomian masyarakat. Sebab, harga buah kelapa sawit anjlok lantaran biaya angkutan naik. Untungnya PKS masih sering membantu dengan menerima sawit masyarakat dengan harga yang tidak terlalu rendah.
"Jelas turun harganya, sekarang baik plasma maupun swadaya harga TBS-nya berkisar Rp 3.310/kg," bebernya.
Namun kebijakan PKS itu hanya berlaku bagi buah yang belum busuk. Jika TBS busuk lantaran terlalu lama dalam perjalanan akibat rusaknya jalan, maka otomatis ditolak PKS.
"Itu risiko yang harus dihadapi petani. Pabrik hanya memberikan waktu 3-4 hari untuk TBS sampai ke PKS. Jika sudah di atas waktu itu, biasanya TBS dikembalikan ke petani," ungkapnya.
"Solusinya, jika masih memungkinkan dibrondol. Tapi kalau sudah busuk, ya mau bagaimana lagi," sambungnya.
Dia berharap pemerintah memperhatikan situasi yangg dihadapi petani sawit ini. "Apalagi jalan- jalan negara penghubung antar kabupaten yang belum tersentuh aspal. Kalau jalan kebun, kami tengah upayakan untuk pengajuan bantuan sarpras," tandasnya.







Komentar Via Facebook :