Berita / Sumatera /
Musim Hujan di Bengkulu Harus Dimanfaatkan Petani Sawit Dengan Baik
Petani sawit memikul hasil panen TBS kelapa sawit. Foto: IST.
Bengkulu, Elaeis.co - Musim hujan yang terjadi di Bengkulu harus dimanfaatkan dengan baik oleh petani sawit. Beberapa diantaranya untuk menanam padi Gogo dan bibit sawit varietas unggul.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, M Rizon SHut MSi mengatakan, musim hujan harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh petani sawit. Mereka bisa memanfaatkannya untuk menanam padi Gogo.
"Ini musim yang cukup baik bagi petani sawit kalau mau menanam padi Gogo," kata Rizon, Selasa 9 April 2024.
Baca Juga: Jalan Kebun Bisa Pengaruhi Produktivitas Tanaman Sawit, Ini Penjelasannya
Menurut Rizon, padi Gogo yang ditanam pada musim hujan ini akan bisa menghasilkan padi dan dipanen pada umur 4 bulan. Hal itu tentu saja bisa menambah penghasilan bagi petani sawit di daerah.
"Cuma butuh waktu 4 bulan saja, petani sudah bisa menghasilkan padi Gogo," ujarnya.
Selain itu, musim hujan ini juga bagus bagi petani sawit untuk memulai menanam bibit kelapa sawit unggul. Terkait ketersediaan bibit unggul, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu bekerja sama dengan lembaga penelitian pertanian.
"Kami telah mengembangkan bibit kelapa sawit unggul yang disesuaikan dengan kondisi tanah dan cuaca di Bengkulu. Ini adalah langkah penting menuju peningkatan produktivitas sektor perkebunan di daerah ini," tuturnya.
Baca Juga: Pemilik Ramp Sawit Wajib Urus Izin
Namun, peralihan menuju bibit unggul tidak terjadi begitu saja. Sejumlah petani masih menghadapi tantangan dalam memahami teknik penanaman dan perawatan yang tepat untuk bibit unggul. Dalam mengatasi hambatan ini, Dinas Pertanian Bengkulu telah menyelenggarakan serangkaian pelatihan dan lokakarya yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para petani.
"Memang upaya ini tidak mudah, tapi kami akan berupaya maksimal," tutupnya.
Baca Juga: Lebaran, Truk Sawit Dilarang Masuk Kota Bengkulu
Para petani sendiri merasakan dampak positif dari anjuran tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Budi Santoso, seorang petani kelapa sawit di Bengkulu Utara. Menurutnya penggunaan bibit unggul mampu menghasilkan TBS kelapa sawit hingga 5 ton per hektar setiap kali panen.
"Awalnya, saya ragu untuk mencoba bibit unggul karena harganya sedikit lebih tinggi. Namun, hasil yang saya dapatkan meyakinkan saya bahwa ini adalah langkah yang tepat. Tanaman lebih sehat dan produktif," tutupnya.
Para pengamat pertanian juga memberikan tanggapan positif terhadap langkah ini. Zainal Muktamar, seorang ahli pertanian dan peneliti di Universitas Bengkulu, mengatakan, penggunaan bibit unggul berkontribusi pada keberlanjutan sektor perkebunan kelapa sawit.
"Selain menguntungkan petani secara ekonomi, beralih ke bibit kelapa sawit unggul juga berkontribusi pada keberlanjutan sektor perkebunan. Tanaman yang lebih tahan terhadap hama dan penyakit akan mengurangi penggunaan pestisida, yang pada akhirnya lebih baik untuk lingkungan," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :