Berita / Sumatera /
Masyarakat Adat Kepau Jaya Dapat 446 Hektare Lahan Sawit Sitaan Satgas PKH
Masyarakat adat dari Desa Kepau Jaya mendatangi Kantor Koperasi Jaya Makmur. foto: MC Riau
Bangkinang, elaeis.co - Masyarakat adat dari Desa Kepau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, menggelar aksi dan mendatangi Kantor Koperasi Jaya Makmur menuntut hak atas lahan seluas 1.446 hektare.
Lahan tersebut sebelumnya termasuk dalam kawasan yang disita Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) dan kini dikelola oleh Badan Kerja Operasional (BKO) PT Agrinas Palma Nusantara.
"Lahan tersebut semula merupakan kerja sama operasional (KSO) antara Agrinas dan Koperasi Jaya Makmur yang beralamat di Buluh Cina. Namun, setelah adanya perundingan dengan masyarakat, luas lahan yang dikelola koperasi dikurangi menjadi 1.000 hektare. Sisanya diserahkan kepada masyarakat," kata perwakilan kelompok tani, Buzar, dalam keterangan yang dikutip Ahad (3/8).
Aksi ini turut disokong oleh Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR). Melalui Tim Perjuangan Hak-hak Adat Masyarakat, LAMR menurunkan langsung pengurusnya untuk mendampingi masyarakat dan memantau jalannya proses perundingan dengan pihak BKO Agrinas.
Ketua Tim Perjuangan, Datuk Tarlaili, yang hadir bersama sekretaris tim, Datuk Firman Edi, menyebutkan bahwa kehadiran LAMR merupakan bentuk komitmen dalam memperjuangkan hak masyarakat adat atas lahan ulayat mereka.
“LAMR hadir langsung untuk memastikan masyarakat adat tetap memiliki hak mengelola tanahnya sendiri, terutama terhadap lahan yang sebelumnya sudah dikuasai turun-temurun,” ujar Tarlaili.
Hasil dari perundingan menyepakati bahwa masyarakat adat, melalui kelompok tani ulayat, diberikan hak untuk mengelola 446 hektare lahan sawit, atau lebih dari 30 persen dari total luas lahan yang sebelumnya masuk dalam PKH.
Tarlaili juga menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengawasi proses ini, termasuk memastikan tidak ada perusahaan lama yang kembali menguasai lahan melalui koperasi.
“Lahan ini dulunya dikuasai oleh PT Ayau yang sempat bermasalah dengan masyarakat. Kami akan memastikan apakah koperasi yang bekerja sama dengan BKO Agrinas ini benar-benar baru, atau justru menjadi kendaraan dari aktor lama,” tegasnya.
Lebih lanjut, Buzar, mengungkapkan bahwa panen sudah mulai berjalan. “Hari ini, ada enam truk buah kelapa sawit yang keluar dari kebun. Itu hasil panen kelompok tani yang dibiayai koperasi,” ujarnya.







Komentar Via Facebook :