Berita / Sumatera /
Kali Ini, Sawit Enggak Ikut Dongkrak NTP Sumut pada Januari 2024
Teks Foto: Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Nurul Hasanudin
Medan, elaeis.co - Biasanya perkebunan kelapa sawit selalu menjadi salah satu, atau bahkan beberapa kali, yang pernah menjadi satu-satunya "aktor utama" naiknya nilai tukar petani di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Namun untuk bulan Januari 2024 yang lalu, perkebunan sawit malah seperti "tak punya gigi" di tengah kenaikan NTP Sumut.
Hal itu diketahui dari paparan resmi Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Nurul Hasanudin, kepada para wartawan yang dilakukan secara daring, Kamis (1/2/2024).
Baca Juga : Di Aceh, Sawit Ikut Topang Kenaikan NTP Januari 2024
Tetapi, sebelum kita melangkah lebih jauh, perlu diketahui bahwa NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
NTP ini merupakan salah satu indikator untuk melihat bagaimana tingkat kemampuan atau daya beli para petani di tingkat pedesaan.
NTP juga menunjukkan daya tukar atau terms of trade dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Nah, kata Nurul Hasanudin, pada Januari 2024, NTP Provinsi Sumatera Utara tercatat sebesar 129,16 atau naik 0,09 persen dibandingkan dengan NTP Desember 2023, yaitu sebesar 129,04.
"Kenaikan NTP pada bulan Januari 2024 yang lalu disebabkan oleh naiknya NTP tiga subsektor," ucap pria yang akrab disapa Hasan tersebut.
Ketiga NTP itu yakni NTP subsektor tanaman pangan sebesar 0,43 persen, NTP subsektor hortikultura sebesar 0,11 persen, dan NTP subsektor peternakan sebesar 0,75 persen.
Sementara itu, Hasan menambahkan, NTP dua subsektor lainnya justru bernasib sebaliknya, yaitu mengalami penurunan.
Yaitu NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat, termasuk di dalamnya perkebun sawit, sebesar 0,10 persen dan NTP subsektor perikanan sebesar 0,91 persen.
Yang terakhir, ucap Hasan, nilai tukar ysaha rumah tangga pertanian (NTUP) Sumut pada Januari 2024 tercatat sebesar 127,91 atau turun sebesar 0,19 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.







Komentar Via Facebook :