Mamuju Tengah, elaeis.co - Kapolsek Budong-Budong Iptu Hadaming langsung bergerak cepat menanggapi laporan masyarakat terkait adanya perselisihan antar dua kelompok warga yang terjadi di area Pelabuhan Desa Babana, Kecamatan Budong-Budong, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.

Perselisihan bermula dari konflik kepentingan mengenai pengelolaan aktivitas bongkar muat minyak sawit mentah (CPO) di pelabuhan tersebut. Kelompok warga yang dipimpin oleh Lk. Yudi selama ini diketahui mengatur seluruh kegiatan bongkar muat di lokasi pelabuhan tersebut. Namun, kelompok lain yang dipimpin oleh Lk. Bayanong menghendaki keterlibatan anggotanya dalam kegiatan serupa.

Ketegangan meningkat ketika kelompok Lk. Bayanong datang ke pelabuhan dengan membawa sejumlah anggota yang membawa senjata tajam jenis parang. Tindakan tersebut bertujuan untuk menekan kelompok Lk. Yudi agar memberikan ruang bagi kelompok mereka dalam aktivitas bongkar muat CPO di pelabuhan.

Menindaklanjuti situasi tersebut, personel Polsek Budong-Budong langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna mencegah eskalasi konflik dan menjaga situasi tetap kondusif. Berkat upaya persuasif yang dilakukan, kedua kelompok berhasil diamankan dan situasi dapat dikendalikan.

Iptu Hadaming menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan langkah mediasi awal antara kedua kelompok yang berseteru, sambil menunggu koordinasi lebih lanjut dengan pihak Pemerintah Kecamatan Budong-Budong untuk menyelesaikan permasalahan ini secara kelembagaan.

"Kedua kelompok sudah membubarkan diri dan sepakat untuk menunggu keputusan bersama yang akan difasilitasi oleh Pemerintah Kecamatan bersama Polsek Budong-Budong," jelasnya dalam rilis Humas Polres Mamuju Tengah dikutip Ahad (11/5).

Hingga saat ini, situasi di Pelabuhan Desa Babana telah kembali aman dan terkendali. Aktivitas bongkar muta CPO berjalan lancar. Polsek Budong-Budong tetap melakukan pemantauan guna memastikan tidak terjadi gejolak lanjutan.