Berita / Nusantara /
Dosen UMBY Kenalkan Cara Pemupukan Sawit yang Tak Lazim tapi Hasilnya Joss!
Dr Warmanti Mildaryani. Foto: ist.
Yogyakarta, elaeis.co – Ini inovasi terbaru dalam budidaya kelapa sawit datang dari dunia akademik. Dr Warmanti Mildaryani, dosen Program Studi Agroteknologi, Fakultas Agroindustri, Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), mengenalkan cara pemupukan sawit yang tak biasa namun terbukti meningkatkan efisiensi serapan hara dan hasil panen.
Dalam riset bertajuk “Peran Sumber Pupuk Fosfor pada Peningkatan Efisiensi Serapan Fosfor dalam Pemupukan melalui Axil Daun Kelapa Sawit”, Warmanti memaparkan bahwa pemupukan bisa dilakukan melalui ketiak daun atau axil daun kelapa sawit. Metode ini menjadi alternatif baru di luar pemupukan sistem tebar di sekitar batang atau pembenaman di tanah.
Metode pemupukan melalui axil daun, yakni bagian pertemuan antara pelepah daun dan batang diyakini lebih tepat sasaran. “Keefektifan pemupukan cara ini dipengaruhi oleh bentuk pupuk yang digunakan sebagai sumber fosfor (P),” ungkap Warmanti dalam keterangan resmi Humas UMBY dikutip Sabtu (12/7).
Dalam penelitiannya, dua jenis pupuk fosfor yang umum digunakan, yaitu Mono Kalium Phosphate (MKP) dan Diamonium Phosphate (DAP), dibandingkan efektivitasnya saat diaplikasikan lewat axil daun. Hasilnya, MKP terbukti lebih unggul dalam meningkatkan serapan fosfor pada daun sawit.
“Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk P dalam bentuk MKP lebih efisien dalam memberikan serapan P daun dibandingkan DAP,” tegasnya.
Peningkatan serapan fosfor secara langsung berdampak pada kualitas pertumbuhan dan produktivitas tanaman sawit. Fosfor merupakan unsur penting dalam pembentukan akar, bunga, dan buah sawit. Oleh karena itu, dengan teknik aplikasi yang lebih tepat sasaran, petani bisa menghemat biaya pupuk sekaligus meningkatkan hasil panen.
Metode pemupukan ini juga dianggap ramah lingkungan karena mengurangi risiko pencemaran tanah dan air akibat pemupukan berlebihan di area akar. Selain itu, distribusi hara menjadi lebih merata, karena larutan pupuk langsung diserap oleh jaringan tanaman.
Warmanti berharap hasil riset ini bisa diterapkan luas oleh petani dan pelaku industri kelapa sawit. “Untuk mendapatkan hasil sawit yang melimpah dan berkualitas, diperlukan sistem pemupukan yang tepat guna dan berbasis riset lapangan,” ujarnya.
Dengan metode pemupukan axil daun yang teruji secara ilmiah, budidaya kelapa sawit Indonesia berpotensi lebih efisien, produktif, dan berkelanjutan.







Komentar Via Facebook :